Kerja sama dengan KPK, UNS luncurkan pusat studi anti-korupsi
"Kami berharap ini bisa membuat pencegahan regenerasi korupsi dan pemberantasan korupsi," kata Ravik.
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, meluncurkan Pusat Studi Transparansi dan Antikorupsi. Peresmian pusat studi yang disingkat Pustapako itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor UNS, Ravik Karsidi dan Ketua KPK, Abraham Samad di auditorium kampus tersebut.
"Kerja sama ini sebagai wujud dukungan kalangan akademisi terhadap upaya pemberantasan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," ujar Ravik Karsidi, Kamis (14/08).
Sementara itu, Abraham Samad dalam sambutannya mengatakan kehadiran pusat studi tersebut merupakan wujud sinergitas yang baik antara perguruan tinggi dengan KPK.
"Kami berharap ini bisa membuat pencegahan regenerasi korupsi dan pemberantasan korupsi dengan modus yang kian canggih menjadi lebih efektif dan efisien," katanya.
Pustapako, lanjut Abraham, sejalan dengan misi yang sedang dilakukan oleh KPK, yakni mengembangkan pendidikan antikorupsi mulai dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai dengan perguruan tinggi.
KPK, menurut Abraham, juga sedang menyiapkan materi pendidikan antikorupsi berbasis keluarga.
"Kita siapkan semua, agar generasi muda lebih tangguh, tidak gampang terombang-ambing, dan terhindar dari gaya hidup hedonis," ucapnya.
Menurut Abraham, sampai saat ini sudah ada 8 perguruan tinggi yang membentuk pusat studi antikorupsi. Dirinya mengharapkan kedepan, jumlah tersebut akan terus bertambah.