Kerugian akibat siklon tropis cempaka di Gunungkidul ditaksir capai Rp 100 M
Sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan paska diterjang banjir dan tanah longsor. Di antaranya ada 11 titik jembatan, 9 titik jalan dan 202 rumah warga yang rusak.
Kerugian bencana banjir dan longsor akibat Siklon Tropis Cempaka di Kabupaten Gunungkidul, DIY ditaksir mencapai Rp 100 miliar. Kerugian sebesar Rp 100 miliar itu akibat rusaknya infrastruktur akibat banjir dan longsor di Gunungkidul.
"Nilai kerugian akibat bencana mulai dari infrastruktur seperti jalan, jembatan hingga rumah ditaksir mencapai Rp 100 miliar," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Eddy Praptono saat dihubungi, Kamis (7/12).
Eddy menjabarkan dari data yang dimilikinya, sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan paska diterjang banjir dan tanah longsor. Di antaranya ada 11 titik jembatan, 9 titik jalan dan 202 rumah warga yang rusak.
"Kita melakukan zonasi. Untuk zona satu yang mengalami kerusakan ada di Kecamatan Semanu, Gedangsari, Playen, Karangmojo, Semin,Girisubo, Wonosari, Tanjungsari, Nglipar, Ponjong, Tepus dan Patuk," urai Eddy.
Saat ini, lanjut Eddy, pemerintah Gunungkidul akan fokus untuk melakukan perbaikan dan optimalisasi sarana dan prasarana umum. Diharapkan jalan-jalan dan jembatan yang rusak bisa segera dibenahi sehingga aktivitas masyarakat kembali berlangsung normal.
"Untuk memperbaiki infrastruktur akan diusulkan di anggaran 2018 dengan skema sharing APBD Gunungkidul, Pemda DIY dan APBN. Untuk pembangunan jembatan yang terputus diperlukan waktu lama sekitar enam sampai tujuh bulan maka sementara akan dibangun bronjong dengan anggaran dana setiap titik sekitar Rp 1,2 miliar," ujarnya.
Baca juga:
11 Jembatan rusak akibat Siklon Cempaka di Gunungkidul
Ini asal muasal nama siklon tropis Cempaka dan Dahlia
Siklon tropis Dahlia, nelayan di Jawa Timur diminta tak melaut
Kemensos beri bantuan Rp 1,8 M untuk korban Siklon Cempaka di DIY
Efek Siklon Cempaka, Klaten dan Wonogiri darurat bencana
-
Bagaimana Siklon Tropis Anggrek terbentuk? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Mengapa siklon tropis 99W berpotensi memengaruhi cuaca di Sumatera Utara? Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi, khususnya di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
-
Siapa Cecep? Cecep Abdullah berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemuda 26 tahun ini sempat viral di media sosial lantaran berkeliling kampung untuk membersihkan masjid.
-
Di mana siklon tropis 99W berada saat ini? Bibit siklon di Laut Tiongkok berada di sekitar koordinat 14,2 lintang utara dan 112,6 bujur timur.
-
Dimana Siklon Tropis Anggrek pertama kali muncul? Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu.