Kerusakan hutan Leuser makin mengkhawatirkan
Ada tiga besar kabupaten tingkat kerusakan hutan paling besar adalah Nagan Raya 627 hektar, disusul Aceh Timur 559 hektar dan Gayo Lues 507 hektar. Sebagian besar kerusakan hutan di Nagan Raya berada di kawasan gambut Rawa Tripa.
Laju kerusakan hutan lindung di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Aceh semakin mengkhawatirkan. Kerusakan hutan akibat perambahan manusia meluas hingga medio 2018.
Padahal KEL Aceh merupakan kawasan hutan tropis yang sangat berperan menyimpan cadangan air dan juga pengendalian iklim mikro. Perlindungan hutan tersebut berguna untuk keberlangsungan hidup manusia dan melindungi spesies-spesies yang harus memiliki skala prioritas untuk dikonservasi.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Apa yang dipercaya oleh penduduk setempat tentang hutan di Desa Banding? Penduduk setempat percaya bahwa hutan itu merupakan lokasi kerajaan kera.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Hutan Punti Kayu, Palembang? Mengutip ANTARA, para pengunjung bisa menikmati liburan dengan suasana hutan dengan balutan pohon pinus yang rindang dan tinggi menjulang.
Seperti badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), harimau (Panthera tigris sumatrae), gajah (Elephas maximus sumatraensis) dan orangutan (Pongo abelii). Bila laju kerusakan terus meningkat, hewan yang dilindungi ini juga semakin terancam, baik akibat pemburuan maupun kehilangan habitat sehingga terjadilah konflik satwa dengan manusia.
KEL Aceh masuk dalam 13 kabupaten/kota di Aceh dengan total luas 2,25 juta hektar dan sisanya saat ini sebesar 1,8 juta hektar. Yang berada di Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) menggunakan teknologi penginderan jarak jauh dari citra satelit. Untuk periode Januari-Juni 2018 ditemukan kerusakan hutan di KEL Aceh sebesar 3.290 hektar.
Tahun sebelumnya pada periode yang sama, laju kerusakan hutan di KEL Aceh mencapai 3.780 hektar, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun ini.
Ada tiga besar kabupaten tingkat kerusakan hutan paling besar adalah Nagan Raya 627 hektar, disusul Aceh Timur 559 hektar dan Gayo Lues 507 hektar. Sebagian besar kerusakan hutan di Nagan Raya berada di kawasan gambut Rawa Tripa.
Gambut Rawa Tripa dikenal sebagai kawasan populasi Orangutan Sumatera. Saat ini tutupan hutan di kawasan itu semakin menipis akibat maraknya pembalakan liar yang berimbas terancamnya populasi orangutan.
"Memang angka ini relatif menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, tetapi cukup mengkhawatirkan," kata Manager Gegraphic Information System (GIS) HAkA, Agung Dwinurcahya, Senin (23/7) di Banda Aceh.
Menurut Agung, kerusakan hutan di KEL Aceh dimulai dengan adanya pembukaan jalan baru yang masuk dalam hutan lindung. Berdasarkan pantauan dari NASA dan satelit VIIRS dan MODIS, laju kerusakan hutan seiring adanya akses jalan dalam hutan lindung.
"Contonya pembukaan jalan dari Pining ke Lesten, ini pantauan dari satelit, setiap bulan ada terjadi perambahan hutan setelah ada akses jalan," kata Agung.
Sekretaris HAkA, Badrul Irfan menambahkan, pihaknya bukan anti terhadap pembukaan jalan. Akan tetapi setiap ada pembangunan jalan baru harus dipertimbangkan untung dan ruginya.
"Jalan ke Lesten misalnya tempat dibangun PLTU Tampur I, buat apa jalan, sedangkan penduduk di Lesten nanti akan direlokasi," tambahnya.
Badrul berharap, paparan temuan HAkA bisa mendorong pemerinah Aceh dan kabupaten/kota bisa menjaga lingkungan. Karena KEL adalah sumber air bagi rakyat dan berjasa untuk mitigasi bencana. Laju kerusakan hutan di KEL harus terus ditekan demi generasi masa depan.
Baca juga:
Kementerian LHK ngaku kekurangan penyidik atasi penegakan hukum lingkungan
Jokowi diminta turun tangan selesaikan kasus kebakaran hutan PT Kallista Alam
Dalang perusak hutan sulit diungkap akibat lemahnya koordinasi antar aparat
'Orangutan punya peran jaga hutan yang tidak bisa dilakukan manusia'
Perusahaan sawit di Aceh dinilai masih merusak kawasan ekosistem Leuser
1.848 Batang kayu log tak bertuan ditemukan, Polda Sumsel buru pemilik