Kesal Diejek Gila, Agus Gorok Leher Tetangga Hingga Tewas
Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatan yang dilakukannya terhadap korban tersebut. Dia mengakui sakit hari dengan perkataan korban selama ini. Kemudian pelaku langsung diamankan ke Mapolres kuansing.
Agus (19) nekat menggorok leher tetangganya, Juniarti (53), karena sakit hati kesal diejek dengan sebutan pria gila. Dia melakukan aksi itu dengan pisau cutter yang disiapkannya.
"Pelaku kesal karena sering diejek dan dikata-katain. Dan terakhir dia sakit hati setelah dihina gila oleh korban. Itu pengakuannya sehingga membunuh korban dengan cara menggorok lehernya," ujar Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Muhammad Mustofa, kepada merdeka.com, Rabu (2/1).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
Menurut Mustofa, Agus yang berdomisili tak jauh dari rumah korban di Desa Talontam Benai Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, itu telah mengintai korban. Kemudian dia membawa pisau cutter untuk membunuh korban.
Agus datang dan mencari korban di belakang rumahnya, pada Sabtu (29/12) lalu sekitar pukul 17.30 WIB. Lalu ketika korban keluar dari rumah, Agus langsung memukulnya hingga terjatuh.
"Setelah itu, Agus mengambil pisau di kantongnya lalu menyayat leher korban. Selanjutnya pelaku menyeret tubuh korban ke irigasi bendungan rawang udang Desa Talontam Benai. Pelaku langsung pergi dari lokasi," jelas Mustofa.
Tak lama kemudian, jasad korban ditemukan warga dan keluarganya di bendungan tersebut. Warga langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Kuantan Singingi. Polisi memeriksa sejumlah saksi termasuk keluarganya.
Pada Senin (31/12), polisi mendapatkan informasi terkait identitas pelaku yang membunuh korban. Dari informasi itu, polisi lalu mencari keberadaan pelaku. Menurut keterangan saksi, sebelum kejadian pelaku berada di lokasi.
Polisi langsung mencari pelaku hingga ke rumahnya. Akhirnya pelaku ditangkap tanpa perlawanan di dalam rumahnya. Penangkapan terhadap pelaku dipimpin Kasat Reskrim AKP Andi Cakra Putra.
"Petugas menangkap pelaku saat berada di rumahnya. Dia baru pulang memancing ikan di Dusun Banjar benai Desa Talontam," kata Mustofa.
Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatan yang dilakukannya terhadap korban tersebut. Dia mengakui sakit hari dengan perkataan korban selama ini. Kemudian pelaku langsung diamankan ke Mapolres kuansing.
Sebelumnya diberitakan, korban ditemukan tewas secara misterius di irigasi bendungan rawang udang Desa Talontam Benai. Dari hasil visum luar, terdapat luka lebam di rusuk kanan, leher ditemukan luka robek 9 sentimeter, luka pelipis mata kanan serta luka di atas telinga kanan.
Baca juga:
Nenek Rajeng Tewas Mengenaskan, Kaki dan Tangan Terikat
Pembunuh Wanita Paruh Baya di Kuansing Ditangkap Usai Memancing
Pengakuan Mengejutkan Pembunuh Sisca Icun
ABG Tewas Dibacok di Semarang Sempat Mau Kabur, Tapi Motornya Mogok
Calon Pengantin Bunuh Adik Sepupu Karena Ayah Korban Beri Dana Nikah 'cuma' Sedikit
Minta Tebusan Rp 300 Juta, Pelaku Habisi dan Kubur Balita Setengah Badan
Seorang Pendeta di Wamena Dibunuh, Polisi Kantongi Identitas Pelaku