Kesal Diselingkuhi Istrinya, Dukun Aki Minta Solihin Cekik Wiwin hingga Tewas
Usai tujuh tahun menjadi TKW, Wiwin akhirnya pulang ke Indonesia. Tapi kepulangan Wiwin disambut dengan rasa kecewa oleh Aki. Bukan hanya karena permasalahan uang, tetapi juga terdengar kabar jika istrinya telah selingkuh secara terang-terangan darinya.
Dengan raut wajah datar dahi mengkerut, Wowon Erawan alias Aki menceritakan amarahnya kala itu. Saat perasaannya hancur usai mengetahui istrinya Wiwin Winarti menyelingkuhinya.
Semua berawal dari Aki yang menjelaskan kalau pernikahannya dengan Wiwin memiliki mertua Noneng Suryati. Dimana saat itu, Wiwin telah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
"Waktu dulu ibu Noneng Suryati ya sama Wiwin Winarti itu waktu dulu itu mertua sama istri yang bernama Wiwin Winarti. Pertama waktu dulu Wiwin Winarti itu pernah berangkat ke Malaysia selama 6 tahun gitu," kata Aki dalam pengakuannya, Kamis (2/2).
Ketika berangkat ke negeri jiran untuk bekerja, Aki mengatakan, jika Wiwin turut meninggalkan dua anaknya yakni Novi Utari dan Ani Nurlela, termasuk mertuanya Noneng.
"Aku suka nanya Win kamu suka mengirimkan uang enggak sama Mamah dari Malaysia kiriman, ya kata Wiwin iyah katanya suka," ujarnya.
"Terus aku nanya lagi, mah Wiwin suka ada kiriman enggak? Kata Mamanya enggak (tidak ada kiriman uang)," tambah Aki.
Usai tujuh tahun menjadi TKW, Wiwin akhirnya pulang ke Indonesia. Tapi kepulangan Wiwin disambut dengan rasa kecewa oleh Aki. Bukan hanya karena permasalahan uang, tetapi juga terdengar kabar jika istrinya telah selingkuh secara terang-terangan darinya.
"Sesudah 7 tahun kemudian Wiwin itu pulang, dia pulang itu bawa laki-laki dari Malaysia sama aku itu belum cerai dia sudah bawa laki-laki. Kan namanya orang pulang ke rumah suami, nah ini ke rumah orang tua sama laki-laki lain," ungkapnya.
Karena rasa emosinya, Aki lantas menyuruh rekannya Solihin alias Duloh untuk mengeksekusi Wiwin dengan cara dicekik. Tak ada raut penyesalan, saat Ia menceritakan pembunuhan kepada istrinya tersebut.
"Nah aku kesal rasa dendam sama dia (Wiwin). Ya dibunuhnya, aku suruh cekik sama pak Solihin. Iya ya (suruh Duloh)," sebutnya.
Sembilan Orang jadi Korban
Sejauh ini telah ada total sebanyak 9 korban diantaranya di Bekasi, Ai Maimunah (istri Aki), Ridwan Abdul Muiz (20); dan Muhammad Riswandi (16) anak Ai Maimunah dari mantan suaminya Didin, ketiga meninggal.
Sementara Neng Ayu Susilawati (5) anak dari Ia Maimunah dari hasil perkawinan dengan Aki ditemukan selamat, ketika di Bekasi saat insiden keracunan.
Sedangkan korban meninggal di Cianjur diantarnya, Noneng (mertua dari Aki), Wiwin (istri pertama Aki), Halimah (Istri Kedua Aki), Bayu (anak Aki dari Ai Maimunah).
Kemudian untuk Farida yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) meninggal di Cianjur. Sementara korban TKW satunya lagi, Siti yang tewas dibunuh di Surabaya.
Sehingga total korban sampai saat ini ada sembilan nyawa yang dibunuh oleh ketiga tersangka, Erawan alias AKI; Solihin alias Duloh; dan M Dede Solehuddin. Mereka pun dijerat dengan Pasal 340 KUHP, subsider 338, 339 KUHP, ancaman pidana paling berat hukuman mati.
(mdk/fik)