Kesal tak bisa masuk Monas, dua wanita ini marahi Jokowi dan Ahok
"Ahok tanpa bapaknya Jokowi enggak bisa to mbak Yu," kata Uut kepada temannya.
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) kelihatan kesal melihat pintu gerbang Monas ditutup. Tak tahan kesal, pedagang yang terdiri dari ibu-Ibu ini pun melontarkan kata-kata olokan kepada petugas satpam yang baru saja menutup pintu gerbang. Mereka dilarang berjualan di pelataran Monas.
"Maling dilindungi, ditangkap lalu dikeluarkan lagi. Pedagang diuber-uber, barang disita lalu dimakan tuh," ujar Romah (38) seorang pedagang baju souvenir di Monas, Jakarta, Sabtu (26/9).
Menurut ibu beranak tiga asal Madura ini, petugas satpam di Monas kerap memperlakukan mereka secara tidak adil. Barang yang mereka jual disita lalu dibawa entah kemana.
"Bagaimana enggak kesal, barang kita diambil lalu dimakan. Nyari makan saja dibuat susah kayak gini," curhat Romah.
Tak hanya Romah, Uut Windari (48), seorang pedagang minuman memperlihatkan kekesalannya. Dia pun mengeluarkan unek-uneknya dengan mengolok satpam. "Enak kan makan gaji buta. Mereka duduk doang," tukas Uut.
Lucunya kedua pedagang ini membawa kekesalan mereka kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Joko Widodo.
"Selama Joko dan Ahok (memimpin), kita rakyat makin sengsara. Orang atas makan gaji buta," ujar Uut.
"Bukan Jokowilah mbak Yu, tapi Ahok," balas Romah.
"Ahok tanpa bapaknya Jokowi enggak bisa to mbak Yu," balas Uut tak mau kalah.
Larangan berjualan di pelataran Monas sebenarnya bukan kali ini saja. Pemerintah berkaki-kali mengimbau para pedagang kaki lima untuk tak berjualan di dalam tugu monas.
Pantauan merdeka.com, petugas memasang spanduk di depan pintu Monas tepatnya depan gedung Pertamina. Semua pengunjung diimbau untuk masuk ke dalam Monas melalui pintu Indosat dan depan Istana merdeka.