Kesal utang tak dibayar, Guntur tusuk teman hingga tewas
Kesal utang tak dibayar, Guntur tusuk teman hingga tewas. Kepada petugas, warga Jalan Mataram, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang itu, mengaku korban memiliki utang kepadanya Rp 2 juta. Utang itu lantaran korban tak punya uang saat membeli sabu kepada seorang bandar.
Lantaran kesal utang tak kunjung dibayar, Guntur Ramadan (32) nekat membunuh temannya sendiri, Hakan (20). Empat bulan buron, pelaku ditangkap polisi dan kedua kakinya harus ditembak karena melarikan diri.
Kepada petugas, warga Jalan Mataram, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang itu, mengaku korban memiliki utang kepadanya Rp 2 juta. Utang itu lantaran korban tak punya uang saat membeli sabu kepada seorang bandar.
"Saya nutupi bayarnya karena dia (korban) ditagih bandar. Pas sudah saya bayari dia malah menghilang, seperti tak mau bayar," ungkap tersangka Guntur di Mapolresta Palembang, Selasa (19/9).
Suatu saat, tersangka bertemu dan korban membayar Rp 800 ribu, sisanya belum jelas kapan dibayar. Tak lama, korban datang ke rumah tersangka. Di sana mereka ribut hingga akhirnya membuat tersangka menusuk dada korban dan terjatuh ke sungai belakang rumahnya.
"Kirain datang ke rumah mau bayar utang, tidak tahunya ngajak ribut. Makanya saya emosi dan tusuk dia, habis itu dia jatuh ke sungai, tidak tahu bagaimana lagi ceritanya," kata dia.
Takut ditangkap polisi, tersangka kabur ke pulau Jawa. Polisi mengetahui keberadaannya saat pulang ke Palembang dan menangkapnya.
"Tadinya saya rindu sama keluarga. Baru sampai Palembang ditangkap polisi," ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan, motif pembunuhan lantaran utang sabu kepada bandar yang tinggal di kawasan Kertapati. Sejauh ini baru dikenakan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman minimal 15 tahun penjara.
"Tersangka sudah empat bulan buron sejak kejadian. Kita tahu dia kembali ke Palembang dan kita ringkus," pungkasnya.
Baca juga:
WN Prancis ditusuk orang tak dikenal di kawasan Dago Bandung
Cekcok usai pesta miras, Bagong tewas usai disabet sabit
Berebut lapak, dua kelompok pemuda di Sukabumi bentrok hingga tewaskan satu orang
Emosi, Sagita tusuk teman istrinya pakai pisau pengiris daging
Kesal dituduh mencuri, Endik tusuk perut penjaga malam hingga tewas
Ditegur karena sering menggoda, tukang parkir tusuk penjaga toko dan kekasihnya
Cemburu, Kadek AP tebas kaki istrinya hingga putus
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.