Kesumat Ruslan bikin nyawa Andre melayang
Tersinggung dengan ulah tak sopan korban, tersangka langsung menusukkan sebilah pisau dapur ke dada korban.
Wajah Ruslan (27) sudah terlihat geram ketika melihat batang hidung Andre Saputra (34) di rumahnya. Kekesalan Ruslan makin bertambah ketika melihat Andre berlaku tak sopan kepada ibundanya. Tidak tertahan lagi, Ruslan akhirnya nekat habisi nyawa Andre.
Andre berstatus kakak ipar Ruslan. Gayanya yang petantang-petenteng di depan keluarga, membuat Ruslan bertambah marah. Apalagi mengetahui bahwa kakak perempuannya dijadikan istri muda oleh Andre.
Peristiwa pembunuhan terjadi pada Minggu (27/12) malam. Tersangka yang saat itu sedang memperbaiki sepeda di depan rumah, tampak tak senang dengan kedatangan Andre. Ruslan makin kesal ketika melihat korban hendak menyalami sang ibu dengan posisi berdiri.
"Saya memang kurang senang dengan dia (korban). Dia tidak sopan terus waktu main ke rumah, apalagi waktu salaman ke ibu sambil berdiri, padahal ibu sedang sakit," ungkap tersangka Ruslan di Mapolsek Ilir Barat II Palembang, Rabu (30/12) kemarin.
Tersinggung dengan ulah tak sopan korban, tersangka langsung menusukkan sebilah pisau dapur ke dada korban sebanyak satu kali. Pisau itu tadinya digunakannya untuk memperbaiki sepeda. Korban tewas di tempat dengan berlumuran darah. Sedangkan tersangka melarikan diri. Tersangka akhirnya diciduk saat pulang ke rumah .
Kakak perempuannya baru dinikahi Andre dua pekan lalu. Ini menjadi alasan lain Ruslan membunuh Andre.
Dalam pengakuannya, Ruslan akui kerap beradu mulut dengan Andre. Sebab, Ruslan merasa korban kerap merasa sok hebat.
"Saya dan korban juga sering adu mulut. Dia itu orangnya sok hebat, tak beradab sama orangtua saya," ungkap Ruslan.
Usai membunuh kakak iparnya, Ruslan kabur. Namun, pelariannya tersebut tidak berlangsung lama. Tersangka yang bekerja sebagai cleaning service di salah satu rumah sakit di Palembang, mengaku selama melarikan diri dia bersembunyi di salah satu ruko kosong di Pasar Sekanak Palembang. Namun, tersangka tidak betah karena selalu digigit nyamuk saat tidur.
"Tak tahan nyamuknya banyak, digigit terus kalau tidur," ujarnya.
Pihak keluarga pun akhirnya sepakat menyerahkan Ruslan ke polisi. Kapolsek Ilir Barat II Palembang Kompol Ahmad Firdaus membenarkan, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi ketidaksenangan tersangka kepada korban. Barang bukti yang diamankan satu buah pisau dapur.
"Tersangka kita ciduk karena pihak keluarga menghubungi untuk menyerahkan tersangka," tukasnya.
Atas tindakannya, pelaku terancam dikenakan Pasal 351 ayat 3 dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.