Ketemu Jokowi di Istana, LDII beri saran tentang revolusi mental
Selain menawarkan lima pilar, pimpinan LDII juga mengundang presiden meresmikan masjid di kantornya.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyambangi Istana Kepresidenan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Mereka memberikan tawaran konsep lima program pilar revolusi mental untuk bisa digunakan dalam periode kepemimpinan Jokowi dalam mendukung Nawa Cita.
"Dia menyampaikan bahwa ada program lima pilar revolusi mental yang bisa dijabarkan untuk bagaimana membangun nilai-nilai revolusi mental itu di kalangan birokrasi, keluarga, masyarakat luas," kata Menteri Agama Lukman Hakim di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/2).
Selain menawarkan lima pilar, pimpinan LDII juga mengundang presiden meresmikan masjid di kantornya.
Mengenai konsep-konsep yang disodorkan pimpinan LDII, kata Lukman, Jokowi sangat mengapresiasi. Namun, bukan berarti langsung diterapkan. "Presiden mengapresiasi kemudian menindaklanjuti dan didalami, dibicarakan dengan stafnya bagaimana itu bisa diimplementasikan," lanjut dia.
LDII, kata Lukman, dikenal dengan pemahaman Islam yang keras. Salah satu contohnya, mereka berani menyatakan golongan lain kafir. Tidak hanya itu, mereka juga lebih eksklusif dari lingkungan masyarakat.
"Dulu ya, sekarang sudah sangat baik tadi mereka menyampaikan bahwa mereka sangat tidak sependapat dengan kekerasan dengan aksi-aksi terorisme yang berlangsung sekarang ini. Lalu dengan radikalisme yang memerangi, juga dengan narkoba," jelas Lukman.