Bagir Manan: Masyarakat suka berita bohong
Bagir Manan juga mengungkapkan alasan kenapa berita hoax selalu dapat menarik perhatian bagi masyarakat.
Ketua Dewan Pers periode 2010-2016 Bagir Manan mengungkapkan maraknya akun media sosial yang menyebarkan ujaran kebencian dan berita hoax. Salah satunya merupakan kelompok seperti Saracen yang telah ditangkap polisi. Maraknya berita hoax dan ujaran kebencian tak lepas dari sisi negatif kebebasan pers di tanah air.
"Itu sebagai satu aspek negatif dari kebebasan pers yang tidak bertanggung jawab. Bebas jadi bisa berbuat apa saja. Padahal pers harus bertanggung jawab ke publik," kata Bagir di gedung Dewan Pers, Senin (18/9).
Bagir Manan juga mengungkapkan alasan kenapa berita hoax selalu dapat menarik perhatian bagi masyarakat. "Kalau enggak ada orang yang baca mati sendiri. Masyarakat suka berita gosip, berita bohong, ada sebabnya juga suka sensasi atau sudah tidak punya harapan," ungkapnya.
Mantan Ketua MA ini mengatakan perlu adanya verifikasi agar berita hoax tidak berkembang di masyarakat. Menurut dia, verifikasi itu ada tiga cangkupan, yakni pers umum, media non-per komunitas misalnya pers mahasiswa dan media abal-abal itu sendiri.
"Yang dipersoalkan yang ketiga ini orang bilang gampang membuatnya, tapi karena ada celahnya," ungkapnya.
Verifikasi menjadi penting untuk media itu sendiri, hal ini dapat membuktikan media itu benar sesuai dengan fakta dan professional. "Membuktikan kalau media bener pembaca lebih banyak, iklan jadi lebih banyak, kepentingan internal jadi lebih besar."