Ketua DPRD Malang mundur meski tak tahu terlibat kasus apa di KPK
Ketua DPRD Malang mundur meski tak tahu terlibat kasus apa di KPK. Arief mengaku tidak sendirian menjadi saksi di KPK sekitar April 2016 lalu. Keseluruhan yang dipanggil juga tidak hanya anggota DPRD, tetapi juga dari eksekutif bahkan Walikota Malang.
Arief Wicaksono memutuskan mundur sebagai Ketua DPRD Kota Malang setelah penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dirinya telah menerima surat penetapan sebagai tersangka dari KPK.
Arief mengaku disangkakan menerima gratifikasi dalam proses penyusunan APBD pada 2016. Namun dirinya belum paham tentang sangkaan tersebut.
"Kasus gratifikasi atau apa, tahun 2016. Nggak tahu saya. Saya tiga kali dipanggil KPK sebagai saksi untuk menjelaskan proses APBD dan lain sebagainya," kata Arief dalam konferensi pres di Kantor DPC PDIP Kota Malang, Kamis (10/8).
Arief mengaku tidak sendirian menjadi saksi di KPK sekitar April 2016 lalu. Keseluruhan yang dipanggil juga tidak hanya anggota DPRD, tetapi juga dari eksekutif bahkan Walikota Malang.
"Kalau dari DPRD Kota Malang ada beberapa, tapi saya lupa. Tidak banggar semua, dari teman-teman saja. Banyak dari eksekutif juga, dari PU, dari Bappeda ada juga. Sekda juga dimintai keterangan. Kemungkinan Walikota juga dimintai keterangan," akunya.
Atas penetapan tersangka tersebut, Arief berjanji akan mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan pembuktian secara hukum. Karena itu, dirinya mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD Kota Malang.
"Agar saya konsentrasi terhadap apa yang disangkakan oleh KPK, lewat surat yang saya buat, tanpa tekanan siapapun, saya hari ini mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD," katanya.
Arief siap mengikuti proses sesuai tahapan hukum dan meminta tetap memegang azas praduga tidak bersalah. Pihaknya juga membantah atas singkatan tersebut, dan merasa tidak pernah menerima gratifikasi.
"Itu yang disangkakan ke kita, belum pernah kita terima. Semua pertanyaan tentang program dan kegiatan-kegiatan. Ndak ada itu (gratifikasi) yang disangkakan. Tidak ada itu," katanya.
Baca juga:
Pimpinan KPK: Operasi tangkap tangan bukan musibah tapi berkah
Kasus suap Kasi Intel Kajati Bengkulu masuki tahap penuntutan
Dalami dugaan suap dana desa, KPK periksa staf Kejari Pamekasan
JK sebut TP4 Kejagung tak bisa pantau semua proyek di Indonesia
Jurus Jaksa Agung tangkal kritik usai anak buahnya diciduk KPK
Jokowi minta dana desa diawasi karena rentan diselewengkan
Kongkalikong di Pamekasan, Bupati & Kajari berlabuh di rumah tahanan
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Di mana perampokan rumah pegawai koperasi di Malang terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.