Ketua Gerindra Bali Soroti Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Ikuti Instruksi Presiden!
De Gadjah mengatakan, pentingnya kepala daerah mematuhi arahan Presiden Prabowo Subianto sebagai kepala negara yang dipilih oleh rakyat.

Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah menyoroti sembilan kepala daerah di Bali, yang tidak mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang.
De Gadjah mengatakan, pentingnya kepala daerah mematuhi arahan Presiden Prabowo Subianto sebagai kepala negara yang dipilih oleh rakyat.
- DPD Gerindra Sindir 9 Kepala Daerah Bali Tak Ikut Retret: Ini Program Presiden, Harusnya Datang
- Kelakar Prabowo ke Kepala Daerah jelang Retret: Mudah-Mudahan Saudara Kuat Digembleng, Ragu Boleh Mundur
- Sekjen Gerindra Diutus Prabowo Temui Megawati: Pertemuan Makin Cepat, Makin Bagus
- Sisi Lain 4 Kepala Daerah di Jatim yang Dapat Penghargaan Bergengsi dari Jokowi, Bupati Terkaya hingga Istri Menteri
"Intinya kepala daerah dipilih oleh rakyat, kepala daerah harus mengikuti instruksi dari Presiden. Kan ini program Presiden, seharusnya ya datang (ikut retret). Tapi kalau enggak datang, itu ya kembali lagi ke kebijakannya masing-masing. Mau mengikuti partai, silakan. Saya tidak komentar urusan internal partai, kalau urusan rakyat itu yang saya komentari. Kalau untuk urusan internal partai saya enggak komentar," kata De Gadjah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/2).
Selain itu, ia juga menepis anggapan bahwa retret tersebut menggunakan dana negara.
"Saya yakin ini bukan pakai uang negara," ujarnya.
Seperti diketahui, sembilan kepala daerah dari Bali, termasuk Gubernur Bali Wayan Koster membatalkan kehadiran di acara retret di Akmil Magelang. Ketidakhadiran mereka disebabkan oleh instruksi Megawati agar kepala daerah dari kader PDIP menunda mengikuti retret tersebut.
Sementara, retret tersebut merupakan program Presiden Prabowo Subianto setelah pelantikan kepala daerah di Istana Negara, Kamis (20/2).