Ketua KPU Jenguk Anggotanya di Bekasi yang Dirawat Akibat Kelelahan
"Saya sudah ingatkan kepada PPK, KPU Kabupaten/kota, provinsi, selama mereka melakukan rekap, kalau merasa ada kondisi yang kurang nyaman, kurang sehat, segera istirahat langsung lakukan pemeriksaan," ujar Arief.
Ketua KPU RI Arief Budiman menjenguk Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni yang dirawat di RSUD Kota Bekasi karena sakit. Nurul diduga akibat kelelahan menjalankan tugasnya. Sebab, KPU Bekasi menggelar rapat pleno rekapitulasi suara pemilu sejak Sabtu lalu.
"Di sela rapat rekapitulasi tadi dapat kabar, Ketua KPU Kota Bekasi sakit dan masuk ke rumah sakit," kata Arief di RSUD Kota Bekasi, Rabu (8/5) malam.
-
Bagaimana KPU mengesahkan suara Prabowo-Gibran? Sebelum mengesahkan perolehan suara itu, August Mellaz menanyakan pendapat kepada para saksi dan Bawaslu yang hadir. Setelah mereka setuju, Mellaz pun mengesahkan suara itu dengan mengetok palu.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
-
Siapa yang melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari? Hasyim Asy'ari sebelumnya dilaporkan seorang wanita anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda berinisial CAT ke DKPP.
-
Kapan Anies-Cak Imin mendaftar ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Apa yang dilakukan Anies-Cak Imin saat menuju KPU? Anies-Cak Imin menumpang mobil jeep Land Rover berwarna putih berpelat nomor (nopol) B 8165 JH, dengan disupiri oleh Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni.
Mendengar kabar itu, Arief memastikan anggotanya itu kondisinya. Dia mengingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu agar memeriksakan kondisi badan jika mulai merasa tidak sehat.
"Saya sudah ingatkan kepada PPK, KPU Kabupaten/kota, provinsi, selama mereka melakukan rekap, kalau merasa ada kondisi yang kurang nyaman, kurang sehat, segera istirahat langsung lakukan pemeriksaan," ujar Arief.
Ia meminta agar para penyelenggara pemilu tersebut tak sampai menunggu terjadi hal-hal di luar perkiraan. "Saya sudah minta ke Bu Nurul, harus stabil dulu tensinya baru boleh kerja, karena hasil pemeriksaan tensinya memang cukup tinggi," ujar dia.
Hasil pemeriksaan dokter, tensi nurul mencapai 175/110. Menurut dia, anak buahnya itu harus istirahat total. "Tak bisa istirahatnya sambil kerja, mudah-mudahan segera kembali normal, karena rapat pleno di KPU Kota akan dilanjutkan," kata dia.
Arief tak bisa menjelaskan terkait penyebab Nurul Sumarheni sakit sehingga dilarikan ke rumah sakit di sela rapat pleno rekapitulasi suara. "Itu dokter yang bisa menyimpulkan apakah karena kelelahan atau memang ada riwayat hipertensi," ujar dia.
Kepada wartawan, Nurul mengaku memiliki riwayat hipertensi. Dia merasakan sakit kepala sejak tiga hari lalu. Puncaknya siang tadi sakit itu semakin parah dan memutuskan ke IGD RSUD Kota Bekasi.
"Tiga hari ini sakit kepala, pindah-pindah migran, tadi siang di kantor sudah enggak tahan sakitnya, saya minta antar ke sini," kata Nurul.
Baca juga:
KPU Tanggapi Fahri Hamzah: Apakah Dia Sudah Takziah ke Keluarga Korban?
Ketua BPN Ngaku Tak Tahu Kivlan Zen akan Gelar Aksi di Bawaslu dan KPU
KPU Diminta Ubah Teknis Pemilu usai Dua Penyelenggaraan Memakan Korban Petugas KPPS
Polisi Kerahkan 11.000 Personel Gabungan Amankan Aksi di KPU dan Bawaslu
Ratusan KPPS Meninggal, KPU Seharusnya Ubah Teknis Pelaksanaan Pemilu