Kinerja Jaksa Agung dinilai tak ada yang menonjol sepanjang 2015
Selain eksekusi mati, kinerja Kejaksaan Agung dinilai tak ada yang menonjol.
Pakar hukum pidana Chairul Huda menilai, kinerja Jaksa Agung Muhammad Prasetyo selama memimpin Kejaksaan Agung jauh dari 'kata' memuaskan. Apalagi, kinerja lembaga Korps Adhiyaksa itu mendapatkan rapor merah dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"(Selama ini) Memang tidak ada prestasi yang menonjol," kata Chairul, Rabu (6/1).
Prestasi Kejagung yang dapat dibanggakan hanya eksekusi mati terhadap gembong narkoba. Sedangkan di sisi penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi tidak sama sekali mencuat ke permukaan.
"Di tahun kemarin, kecuali eksekusi pidana mati tahap dua," ujar dia.
Untuk diketahui, sejumlah desakan datang agar Prasetyo dicopot dari Jaksa Agung. Prasetyo dinilai tidak cakap dalam memimpin korps Adhyaksa tersebut.
Apalagi belakangan, namanya disebut dalam kasus pengamanan Bansos Sumut yang membelit Gubernur Sumut non aktif Gatot Pujo Nugroho dan Mantan Sekjen NasDem Patrice Rio Capella. Istri Gatot Evy Susanti mengaku sudah menyiapkan sejumlah uang untuk diberikan kepada Prasetyo agar kasus Bansos menguap. Tak cuma nama Gatot, jaksa Maruli Hutagalung juga disebut telah menerima duit dari istri Gatot.
Keanehan lain, Prasetyo menarik Jaksa KPK Yudi Kristiana secara tiba-tiba dari KPK dengan alasan kenaikan pangkat. Padahal Yudi tengah gencar mengusut kasus Bansos Sumut.