Kisah Brigadir Apriliando Jadikan Rumahnya Tempat Mengungsi Santri Hindari Covid-19
Awal Juli 2021, sejumlah santri yatim piatu di Pesantren Hubbul Yatama Wal Masakin di Gunung Tabur, terpapar Covid-19. Pengurus pesantren sempat bingung mencari tempat, mengungsikan santri lain yang tidak terpapar.
Banyak cara yang bisa dilakukan saling membantu sesama di masa pandemi. Seperti yang dilakukan Brigadir Apriliando, personel Satlantas Polres Berau yang berdiam di kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, Berau, Kalimantan Timur. Apriliando berbagi cerita bersama merdeka.com.
Awal Juli 2021, sejumlah santri yatim piatu di Pesantren Hubbul Yatama Wal Masakin di Gunung Tabur, terpapar Covid-19. Pengurus pesantren sempat bingung mencari tempat, mengungsikan santri lain yang tidak terpapar.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Kapan cerita lucu tentang polisi yang menilang cewek bisa terjadi? Suatu hari ada operasi kendaraan bermotor yang dilakukan oleh polisi.Polisi: Selamat siang, bisa tunjukan SIM Anda?Cewek: Waduh hilang PakPolisi: Hah, hilang ke mana?Cewek: "Ndak tau, Pak. Sekarang suka ngilang-ngilang gak ada kabar. Mungkin udah bosan. Hiks hiks"
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
"Yayasan telepon, ada yang terkonfirmasi 5 orang santri. Tes berikutnya, ada lagi yang terpapar sampai 12 orang," kata Apriliando, saat berbincang, Kamis (29/7).
Apriliando berinisiatif membantu pesantren. Petak bangsal miliknya dijadikan tempat sementara mengungsikan santri, agar tidak ikut terpapar.
"Kalau tidak dipindahkan, diungsikan sementara, santri lain akan ikut terpapar," ujar Apriliando.
Rumah bangsal itu tentu layak huni. Telebih lagi juga dilengkapi fasilitas air bersih dan listrik. Pengelola pesantren menyambut baik tawaran itu.
"Jadi mulai tanggal 12 Juli kemarin, santri yatim piatu itu sementara di rumah saya. Ini untuk membantu memutus rantai penularan?" tambah dia.
©2021 Istimewa
Santri yang sementara diungsikan dari pesantren itu mulai dari usia balita, hingga bawah 17 tahun. Mulai SD hingga SMA. Masyarakat sekitar bangsalan Apriliando bahkan menyambut baik kehadiran para santri itu.
"Saya dan warga tergerak ramai membantu kebutuhan sandang dan pangan anak-anak santri secara swakarsa. Tidak harus tiap warga bantu ini dan itu. Pengasuh pesantren juga masih mengasuh anak-anak, karena tidak ikut terpapar Covid," terang Apriliando.
Apriliando menyatakan, dia akan terus menjadikan tempatnya bahkan untuk keperluan isolasi mandiri warga sekitar tempat tinggalnya.
"Kalau ada yang memerlukan tempat silakan saja. Untuk isolasi misalnya. Selama tempat saya masih diperlukan, saya akan terus bantu. Kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi? Saya akan bantu apa yang bisa saya lakukan untuk orang lain," demikian Apriliando.
Baca juga:
Momen Haru Pelaku Pembacokan Tenangkan Anaknya saat Ditangkap Polisi, Sedih Banget
Polisi Terlihat Serasi Sering Tugas Bareng, Bikin Baper Didoakan Sampai Pelaminan
Dapat Surat Tak Terduga, Jenderal Polisi Langsung 'Ciduk' Anak Juru Parkir
Ketiban Durian Runtuh, Pria Ini Malah Dapat Pekerjaan dari Polisi Usai Ditilang
Jenderal Polri Beli Bakso di Pinggir Jalan, Harganya Rp10 Ribu Ditawar jadi Segini
Remaja SMA Minta Ban Bekas, Jenderal Polisi Langsung Telepon Kirim Barang