Kisah 'Cherybelle' tewaskan puluhan orang di Garut dan Sumedang
Puluhan nyawa melayang sia-sia demi kenikmatan sesaat.
Miras oplosan kembali menelan korban. Mereka meminum air yang komposisinya berbahaya bagi manusia. 'Cherybelle' begitu disebut dalam pemberitaan yang marak di media massa belakangan ini. Kadar alkohol tinggi dan metanol, yang juga diduga mengandung kandungan spirtus itu ditenggak hingga menyebabkan orang mati konyol.
Konsumsi metanol berlebih bisa merusak saraf otak, saluran pernapasan, sehingga korban merasakan sesak dan kejang-kejang, sebelum meninggal.
Di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dalam rentan waktu sepekan, 127 orang dirawat di RSUD Sumedang. 10 Orang di antaranya tewas. Semua pasien menjadi korban miras oplosan itu. Mereka mengalami gejala dan penderitaan yang sama yakni sakit dada dan sesak napas.
Ratusan pasien tersebut memenuhi Instalasi Gawat Darurat sebelum akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap RSUD Sumedang. Meski ada yang bisa pulang dengan kondisi membaik, namun ada juga mereka yang kabur ketika tengah dalam perawatan.
Polisi menyikapi banyaknya korban karena miras. Polres Sumedang langsung menyelidiki kasus tersebut. Minuman itu ternyata dibeli dari toko jamu di Ciguling, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Sementara di lokasi kedua, miras didapat dari sebuah toko jamu di Desa Mekar Bakti, Kabupaten Sumedang. Selanjutnya, lokasi ketiga korban membeli miras di sebuah warung jamu di Desa Cipacing.
"Telah menangkap dua tersangka berinisial D dan A," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan di Mapolres Garut, seperti diberitakan merdeka.com, Senin (8/12). Keduanya diduga kuat meracik minuman mematikan itu.
Tidak jauh berbeda dengan Garut, korban overdosis karena miras oplosan juga terjadi di Garut. 17 orang tewas. Mereka berdatangan secara bertahap ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet dan puskesmas dalam keadaan kritis. Sebagian besar korban merasakan hal sama : kejang-kejang, sesak napas, muntah-muntah, sehabis menenggak miras oplosan itu.
Korban tewas tersebut diduga menenggak miras oplosan yang mereka beli di kawasan Terminal Guntur Garut Jawa Barat. Sampai sekarang, geger Cherrybelle ini masih berlanjut, entah sampai kapan.
Baca juga:
Pemabuk di Solo sudah biasa minum alkohol 70 persen
Para lelaki pecinta dosa di Yogya melawan miras pabrikan
'Kearifan lokal' pencabut nyawa asal Yogya
Siapa aktor di balik 'Cherrybelle maut'?
Kisah 'Cherybelle' tewaskan puluhan orang di Garut dan Sumedang
Dari Sabang sampai Merauke, berjajar miras lokal
-
Apa yang ditawarkan oleh merek tas wanita lokal? Banyak tersedia merek tas wanita lokal dengan harga terjangkau dan kualitasnya terjamin, berikut rekomendasinya.
-
Di mana desa miskin tersebut berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Siapa yang cocok memelihara kelinci lokal Jawa? Kelinci jenis ini sangat cocok bagi Anda yang baru ingin memelihara kelinci. Kelinci ini juga sangat ramah untuk pemula karena perawatannya yang mudah dan sederhana.
-
Apa ciri khas dari Beras Rojolele? Beras Rojolele merupakan salah satu jenis beras yang cukup terkenal di Indonesia. Karakteristik beras ini memiliki tekstur yang pulen dan lembut. Aroma yang dihasilkan dari beras Rojolele ini sangat khas, harum, dan menyebar saat beras tersebut dimasak.
-
Apa yang menjadi ciri khas Desa Kedung Glantik? Di Desa Kedung Glantik, masih banyak dijumpai rumah tradisional yang terbuat dari kayu. Bahan kayu tersebut memudahkan warga jika sewaktu-waktu harus dipindahkan terutama saat musim penghujan tiba.
-
Siapa yang menemukan sinyal misterius itu? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut.