Kisah dari Banjarnegara, Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh & Tumpuk 12 Korban
Korban akan mendatangi kediaman Slamet dengan membawa sejumlah uang untuk dilipatgandakan dan melakukan serangkaian prosesi ritual.
Kasus penggandaan uang kembali menggegerkan publik. Kali ini dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Slamet mempromosikan jasa penggandaan uangnya melalui media sosial Facebook oleh orang kepercayaannya bernama BS.
-
Apa yang ditemukan oleh tim eskavasi di Situs Keputren, Bantul? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul. Artefak itu diduga merupakan wadah air era Kerajaan Majapahit.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
Kemudian, BS akan mengatur pertemuan korban dan Slamet. Korban akan mendatangi kediaman Slamet dengan membawa sejumlah uang untuk dilipatgandakan dan melakukan serangkaian prosesi ritual.
"BS sudah kami tangkap. BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang. BS ini lah yang mempertemukan ke Slamet, jadi dia perannya turut ikut serta juga," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/4).
Namun, kenyataannya uang yang telah diberikan tidak dilipatgandakan, melainkan dinikmati untuk kepentingan pribadi.
Ketika korban menagih uang yang dijanjikan, Slamet justru membunuh korban menggunakan minuman potasium yang dicampur dengan obat penenang.
Slamet juga langsung mengubur para korban di tanah milik Slamet, Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.
Hingga saat ini tercatat sudah ada 12 korban yang dikubur dalam delapan liang lahat. Akan tetapi, pihak kepolisian baru mengidentifikasi satu mayat atas nama Paryanto warga Sukabumi.
Setali tiga uang, Kapolres Banjarnegara melakukan pencarian jasad korban dengan melibatkan petugas gabungan dan penggali lubang serta menghadirkan Slamet.
Namun, Slamet mengaku tidak ingat siapa saja korban yang sudah dibunuh dan di mana saja kuburannya. Hal tersebut dikarenakan Slamet sudah melakukan aksinya sejak tahun 2020.
Laporan terkini, mayat yang teridentifikasi Paryanto warga Sukabumi dikubur di liang nomor 1.
Lalu, satu mayat yang teridentifikasi warga Gunungkidul DIY dikubur Slamet di liang lahat nomor 2.
Adapula dua mayat yang teridentifikasi sebagai pasangan suami istri warga Tasikmalaya, dikubur satu liang lahat di lubang nomor 3.
Dua warga Jakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dikubur satu liang di lubang nomor 4.
Di liang nomor 5, terkubur dua warga Palembang salah satunya atas nama Mulyadi.
Lalu yang terakhir dua warga Yogyakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dikubur satu liang di lubang nomor delapan.
"Jadi ada lima kuburan yang berisi dua mayat. Termasuk hasil pemeriksaan ada dua warga Tasikmalaya laki-laki perempuan yang dikubur liang nomor tiga. Satu liang dua mayat. Lalu sisanya tiga lubang isinya satu mayat. Untuk korban atas nama Mulyadi itu baru berdasarkan keterangan tersangka, baru dilakukan pengembangan," jelas Kapolda Jateng.
Saat ini pihak kepolisian telah meringkus Slamet dan BS. Kemudian, Pihak kepolisian menetapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup kepada Slamet dan BS untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Kasus ini terungkap setelah anggota keluarga PO warga Sukabumi melaporkan PO yang hilang dalam waktu yang lama.
Korban PO sempat mengirimkan pesan dan lokasi tujuan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya.
Pesan tersebut menyampaikan bahwa jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari, anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat.
"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," ungkap PO dalam pesan suara di Whatsapp.
Selanjutnya korban sudah mulai tidak dihubungi kemudian keluarga melaporkan pada Polres Banjarnegara pada Senin 27 Maret 2023. Mendapat laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dengan menyusuri lokasi Slamet.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/rhm)