Kisah Hidup Ronal, Bertahan di Kuta dengan Sepeda Motor Cicilan
Suara musik yang biasa terdengar dari restoran atau art shop sudah tidak terdengar lagi. Hiruk-pikuk para turis serta penjual pernak-pernik yang menawarkan oleh-oleh khas Bali kepada turis di kawasan Jalan Kartika Plaza, Kuta, Bali, kini menjadi sunyi.
Suara musik yang biasa terdengar dari restoran atau art shop sudah tidak terdengar lagi. Hiruk-pikuk para turis serta penjual pernak-pernik yang menawarkan oleh-oleh khas Bali kepada turis di kawasan Jalan Kartika Plaza, Kuta, Bali, kini menjadi sunyi.
Aktivitas di kawasan Kuta sudah sejak lama hening. Deretan toko, art shop pun banyak yang tutup. Kendati beberapa toko dan mal ada yang buka, namun jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Bagaimana kondisi cuaca di Denpasar besok? Denpasar: Prediksi cuaca besok hujan ringan atau gerimis tidak merata dengan suhu 28 derajat celsius.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Di mana lokasi Pesta Rakyat Simpedes di Denpasar diadakan? Rencananya, PRS di Denpasar akan digelar pada 23-24 September 2023 di Lapangan Niti Mandala Renon.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Pesta Rakyat Simpedes di Denpasar akan diadakan? Rencananya, PRS di Denpasar akan digelar pada 23-24 September 2023 di Lapangan Niti Mandala Renon.
Di tengah kesunyian Kuta, Ronal Sidabutar (37) pria asal Sumatera ini tetap memarkir kendaraan sepeda motornya di pinggir Jalan Kartika Plaza. Ayah dua anak ini berharap ada turis yang menyewa sepeda motor yang masih dicicilnya.
"Kadang-kadang ada tamu yang stay di sini. Iya mereka juga butuh kendaraan," kata Ronal, Selasa (19/5) sore.
Ronal, sudah lama menekuni usaha penyewaan kendaraan roda dua untuk para wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke kawasan Kuta. Dia tetap rajin saban pagi hingga malam menunggu para turis yang mungkin akan menyewa motornya.
Dia bercerita, saat pandemik Covid-19 penghasilannya turun 75 persen. Untungnya, selain menyewakan sepeda motor, Ronal juga menyambi sebagai penjaga art shop untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.
Biasanya, Ronal mematok tarif sewa sepeda motor Rp 50 ribu dalam sehari. Kini dia rela menurunkan tarif sewa. Baginya, yang penting saat ini asal ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Harganya jadi setengah, motor diam juga butuh oli walaupun diam. Harga, biasanya Rp 50 ribu satu hari. Kita bisa menyewakan perbulan, kalau (dulu) perbulan Rp 900 ribu. Sekarang Rp 500 ribu, itupun kalau ada yang sewa," ungkapnya.
Ronal mengaku, tetap bertahan tidak pulang kampung ke Sumatera. Karena selain anak-anaknya masih sekolah, juga biaya ongkos pulang tentu sangat mahal bagi dia, istri dan dua anaknya.
Ronal, saban hari berangkat kerja dari indekosnya di Pemogan, Denpasar, dari jam 9 pagi dan kembali pulang pada malam harinya. Dalam bulan ini, baru satu orang yang menyewa motornya.
Karena penghasilan yang semakin seret, Ronal terpaksa mengambil uang tabungan yang nominalnya semakin menipis. "Kebutuhan sementara, saya masih ada di samping tabungan saya sudah habis, saya juga dapat sembako dari Gereja, Saya juga terdaftar di Gereja. Kedua, saya juga dapat sumbangan dari kumpulan marga. Itu saja yang bisa bikin bertahan," jelas Ronal.
Ronal mengaku belum mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Dia hanya bisa bertahan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya dari hari ke hari dengan berharap ada wisatawan yang menyewa sepeda motornya.
"Jadi permasalahan hari ini terletak pada Pemerintah Daerah. Kita ikutin melalui berita. Presiden Jokowi sudah memberikan bantuan, sementara kami pendatang tidak dapat sama sekali. Saya di Bali, sudah hampir 20 tahun," ujarnya.
Baca juga:
Produksi Turun, Industri Rokok Ikut Terpukul Pandemi Corona
Terdampak Pandemi Covid-19, Pengusaha Angkutan Umum 'Menjerit'
Nestapa Penjual Beduk Tanah Abang Terdampak Covid-19
Penjualan Kue Kering Jelang Lebaran Turun 50 Persen
Disabilitas hingga Warga Terdampak Corona di Riau dan Kepri Dapat Bantuan Sembako
45 Ribu Warga Seruyan Terdampak Corona Dapat Bantuan 900 Ton Beras