Kisah Pratu Thoyib, jagoan Yong Moodo pembekuk rampok berpistol
Thoyib bercerita hidup susah sejak kecil. Dia terinspirasi ayahnya berani lawan perampok di tambak udang.
Moh Toyib Azizi telah mendapatkan penghargaan dan kenaikan pangkat luar biasa dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmayanto yakni Pratu. Hal itu diraihnya setelah membantu Kepolisian dengan menangkap pencuri motor di Gorontalo.
Ketika itu, Thoyib sedang berjaga pos lilin di Simpang Lima Telaga, Kecamatan Sipatana, Gorontalo. Saat berjaga tersebut, Toyib menerima panggilan dari salah satu temannya Bripka Pol Man anggota Polsek Simpang Telaga.
"Ada apa bang? Tanya Thoyib
"Ada preman bawa senjata di sana," jawab Bripka Pol Man.
Setelah itu, dia langsung mengejar pelaku curanmor berinisial RR. Saat kejadian, Toyib mendengar teriakan minta tolong dari Brigpol Syarif Dunggio yang ditembak pelaku curanmor RR.
Tanpa berfikir panjang, pria asal Gresik itu bergegas mengejar pelaku hingga terdesak ke pemukiman warga. Dia melihat pelaku yang masih memegang senjata api jenis revolver. Dia langsung menendang dengan beladiri militer Yong Moodo. Tendangannya mengenai dada pelaku tersebut yang tersungkur tak sadarkan diri.
Selanjutnya, Thoyib menyerahkan pelaku yang melucuti senjata polisi itu ke Tim Buser di Mapolda Gorontalo. Kembalinya setelah menyerahkan pelaku langsung pulang ke rumah.
"Sampai rumah, HP saya berdering nggak tahu dari mana. Ternyata wartawan pada minta wawancara, soal TNI yang menangkap pencuri," kata Thoyib saat berbincang dengan Merdeka.com, Senin (26/1)
Pratu Moh Toyib adalah anggota Yonif 713/ST, Brigif 22/OM Gorontalo sejak 4 April tahun 2012. Thoyib anak seorang petani tambak sewaan dari kedua pasangan Abdul Ghofar dan Nafilah.
Thoyib sedari masih kecil terbiasa bekerja membantu orang memanen ikan dengan upah 20 ribu tiap panen. Nominal yang ditebusnya dengan kerja keras mulai sepulang sekolah hingga tak tidur sampai pagi.
Satu pesan orangtua yang selalu dipegangnya. "Jangan pernah takut, kalau kamu benar, kamu pasti bisa," kata Thoyib. Namun ternyata pesan itu bukan sekedar kata-kata belaka. Tetapi pernah dirasakan Thoyib melihat aksi ayahnya Abdul Ghofar menangkap pencuri ikan di tambak.
Baca juga:
Jenderal Gatot benarkan KPK minta bantuan pada Panglima TNI
Tangkap penjahat & bertaruh nyawa, 8 Prajurit TNI AD naik pangkat
Sersan Hidayat dkk bongkar kasus korupsi, selamatkan aset Rp 650 M
Mabes TNI AD bantah terjunkan prajurit jaga KPK
Dengan tangan kosong, Prada Thoyib ringkus perampok penembak polisi
Ringkus perampok penembak polisi, Prada Thoyib langsung naik pangkat
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Bagaimana peran TNI AD dalam normalisasi Sungai Deli? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan, " kata Bobby Selasa (12/9). Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.