Kisah siswa SMA tewas ikat kelamin & gantung diri demi kepuasan seks
Banyak rupa kelainan seksual dialami manusia hingga berujung tindakan di luar nalar. Kegiatan tidak biasa guna mencapai kepuasan seks ini bahkan bisa berujung kematian. Terutama bagi mereka mengalami gangguan asphyxiation autoerotic.
Banyak rupa kelainan seksual dialami manusia hingga berujung tindakan di luar nalar. Kegiatan tidak biasa guna mencapai kepuasan seks ini bahkan bisa berujung kematian. Terutama bagi mereka mengalami gangguan asphyxiation autoerotic.
Penderita kelainan seksual jenis tersebut biasanya harus melakukan tindakan ekstrem agar kepuasannya tercapai. Bahkan mereka rela menyiksa tubuhnya demi birahinya terpenuhi. Sehingga bisa terjadi kematian akibat mereka tidak mengutamakan keselamatan untuk mencapai kepuasan.
Para penderita kelainan ini bahkan bukan hanya kaum dewasa, namun bisa juga dialami para remaja. Hal ini terjadi pada siswa SMA Swasta di Surabaya, Jawa Timur, berinisial PARS. Pemuda berusia 17 tahun itu bahkan akhirnya tewas akibat kegiatan ekstrem guna mencapai kepuasan itu.
PARS tewas dalam kondisi bugil dengan kondiri dirinya terikat dan lehernya menggantung memakai tali di kediamannya bilangan Perum Wiguna Timur, Kecamatan Gunung Anyar, Kamis (16/2) lalu. Korban diduga tewas kehabisan oksigen sebelum mencapai klimaks.
Korban diketahui menderita kelainan seksual diketahui dari olah tempat kejadian dilakukan pihak Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya. Kaur Inafis Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya, Aiptu Pudji Harjanto, menyebut selama melakukan penyelidikan selama delapan jam melakukan, termasuk pemeriksaan jenazah di RSUD dr Soetomo, Surabaya, ditemukan beberapa bukti bahwa korban diduga mengalami asphyxiation autoerotic.
"Bunuh diri yang dilakukan korban dengan mengikat penis dan testis serta beberapa bagian tubuh lainnya sebelum gantung diri ini, sering ditemui pada kasus asphyxiation autoerotic," kata Pudji, Jumat kemarin.
Kasus ini, lanjut dia, hampir sama dengan pada tahun 2006 silam di Tenggilis. Kala itu pihaknya menemukan tubuh korban tersebut diikat dengan kain sarung dengan posisi ketarik ke belakang. Sementara tangan memegang remote tv dengan memutar film porno.
Kematian jenis ini, lanjut dia, didefinisikan sebagai suatu kematian tidak disengaja (accidental). Sebab ini dilakukan untuk mencapai kepuasan karena adanya suatu kelainan seksual. "Kelainan seksual ini bisa dilakukan dengan cara penggantungan, penjeratan, plastic bag asphixation, elektrofilia, dan anestesiofilia, yang mana pada saat terjadi hipoksia dapat meningkatkan kepuasan seksual pada korban," ujarnya.
Kematian autoerotic, lanjut dia, biasanya disebabkan gagalnya penyelamatan diri sendiri pada saat korban melakukan perangsangan seksual tidak lazim. Kesimpulan itu sendiri merujuk pada hasil olah tempat kejadian, di mana korban ditemukan tergantung di balik pintu samping dan terkunci dari dalam.
Penemuan mayat PARS tanpa ada luka lebam semakin meyakinkan pihaknya bahwa korban meninggal ketika menikmati kepuasan dari kelainan seksual. Lidah korban juga terjulur keluar, wajah tampak membengkak lebih gelap kemerahan. Maka analisanya, korban seorang diri di dalam rumah dan tidak ada orang lain keluar masuk sejak pintu rumah dikunci dari dalam.