Kisah Sumini Berangkat Haji Sendiri, Terpaksa Tinggalkan Suami
Sebanyak 450 jemaah calon haji (JCH) asal Sumatera Selatan kelompok terbang (Kloter) 1 datang ke Embarkasi Palembang, Jumat (24/6). Mereka dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada esok pagi.
Sebanyak 450 jemaah calon haji (JCH) asal Sumatera Selatan kelompok terbang (Kloter) 1 datang ke Embarkasi Palembang, Jumat (24/6). Mereka dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada esok pagi.
Rawut wajah bahagia nampak dari mereka ketika turun dari bus. Mereka merupakan JCH asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Mengapa jemaah haji melempar jumrah? Melempar jumrah merupakan gambaran umat Islam yang sedang melawan setan, nafsu yang disebabkan olehnya, dan melawan segala keburukan yang dibisikkan setan.
-
Bagaimana jemaah haji tersebut bisa tertunda keberangkatannya? Akibatnya penundaan keberangkatan, jemaah tersebut harus dipindahkan ke kloter 11 bersama dengan jemaah haji asal Maluku Utara.
-
Kapan jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi? Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024 lalu.
-
Kapan jemaah haji Indonesia di Madinah berangkat ke Mekkah? Sebanyak 22 kloter jemaah haji Indonesia yang ada di Madinah berangkat menuju Mekkah pada Selasa (21/5).
Dari sekian banyaknya JCH yang datang, sejumlah orang dari mereka menyisakan kesedihan mendalam dengan berbagai kisah. Namun mereka tetap bersyukur bisa datang waktunya menunaikan ibadah rukun Islam kelima itu.
Sumini (58) adalah salah satunya. Dia terpaksa berangkat seorang diri lantaran suaminya sudah melewati batas usia yang diperbolehkan ikut haji. Sumini tak kuasa menahan tangis ketika tiba di Asrama Haji yang dijadikan Embarkasi Palembang.
"Suami saya umurnya sudah 72 tahun, sudah lewat umur. Terpaksa saya sendiri yang berangkat, suami saya ditinggal di kampung," ungkap Sumini.
Pada 2011 lalu, Sumini dan suami mendaftar haji dengan harapan berangkat bersama. Uang setor haji didapat dari tabungan bertahun-tahun lamanya.
"Kami daftar bareng, Alhamdulillah waktu itu tabungan sudah cukup, memang untuk haji," ujarnya.
Ketatnya aturan di masa pandemi Covid-19, membuat Sumini dan suami tak bisa berbuat banyak. Yang dikhawatirkan, Sumini tak memiliki kerabat atau tetangga yang haji bersamanya.
"Mudah-mudahan dapat teman dalam perjalanan biar saya tidak susah sendiri di Mekkah nanti," kata dia.
Sementara Poniran (58) dan istrinya, Kuryani (55), mengaku sempat khawatir tak bisa berangkat haji setelah dua tahun tertunda akibat pandemi. Menjelang keberangkatan, Poniran semakin panik lantaran istrinya sempat sakit.
"Dua tahun ditunda, sedih. Tiba-tiba mau berangkat istri saya sakit, saya khawatir. Alhamdulillah sudah sembuh dan kami bisa berangkat bareng," ujarnya.
Poniran menabung dana haji dengan menyisihkan dari usahanya beternak sapi dan sawah. Dia berharap dapat kembali ke kampung halaman dan berkumpul keluarga seusai haji nanti.
"Haji sudah lama kami nantikan, Alhamdulillah tercapai sekarang," kata dia.
Kepala Kantor Kementerian Agama OKU Timur Abdul Rosyid menjelaskan, ke-450 JCH terdiri dari 443 JCH reguler dan 7 petugas haji. Ada satu JCH yang tertunda berangkat karena sakit dan dijadwalkan terbang di hari lain bersama kloter lain.
"Protokol kesehatan diprioritaskan karena aturannya sudah seperti itu," kata dia.
Baca juga:
Pembangunan Rumah Indonesia Terbentur Aturan Kepemilikan Asing di Arab Saudi
Komisi VIII DPR Nilai Fasilitas KKHI Madinah Serupa RS Tipe C
61 Ribu Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Arab Saudi
Potret Tim P3JH Melindungi Jemaah Tanpa Lelah
Tiga Jemaah Haji Indonesia Dirawat di RSAS, Dua di Antaranya karena Patah Tulang
Cerita Jemaah Haji Termuda asal Takalar, Gantikan Ayah Setelah Jadi Yatim Piatu