KKB Bakar Sekolah hingga Baku Tembak, Polri Sebut Belum Ada Penambahan Personel
"Kita mengoptimalkan peran operasi Nemangkawi itu saja. Sampai sekarang belum ada penambahan personel,"
Polri menyebutkan bahwa tidak ada penambahan personel yang diturunkan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Papua. Diketahui belakangan terjadi aksi pembakaran dan penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kita mengoptimalkan peran operasi Nemangkawi itu saja. Sampai sekarang belum ada penambahan personel. Kita lebih optimalkan ke sana, Satgas Nemangkawi. Terus koordinasi ditingkatkan di sana, peningkatan patroli, peningkatan pengamanan," tutur Kabag Penum Divisi Humad Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (16/12/2021).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
Menurut Ahmad, Polri memegang pola preemtif, preventif dan penegakan hukum atau gakkum sebagai konsep penanganan KKB Papua. Hal itu pun menyesuaikan dengan situasi yang terjadi di lapangan.
"Kalau sudah terjadi misalnya penembakan segala macam tentu kita melakukan hal itu, seperti kontak tembak senjata yang terjadi aparat kepolisian itu posisinya diserang, tentu terjadinya kontak tembak karena situasi aparat kita," jelas dia.
Meski begitu, Ahmad menekankan bahwa Polri berupaya bertindak humanis dalam menjaga kamtibmas di Papua. Apabila ada anggota KKB yang tertangkap maka dilakukan penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku.
"Polri adalah alat penegak hukum, tapi Polri juga adalah pelindung dan pelayan masyarakat. Mrreka kan seorang warga negara yang melakukan kriminal, tentu prosesnya adalah proses sesuai dengan perbuatan atau tindak pidana yang dilakukan, bukan diperangi bukan," Ahmad menandaskan.
KKB Kembali Berulah
Kelompok bersenjata di Papua kembali berulah. Mereka membakar gedung SMP Negeri Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (14/12/2021). Peristiwa pembakaran itu diawali suara tembakan-tembakan.
"Aksi pembakaran yang diduga dilakukan KKB diawali bunyi tembakan, namun personel yang bertugas di wilayah itu tidak merespons," kata Kepala Polres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, Selasa (14/12/2021).
Cahyo menjelaskan, tak berapa lama kemudian nampak asap hitam yang dari laporan masyarakat merupakan salah satu bangunan yang ada di SMP Negeri Serambakom.
Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 09.00 WIT sehingga tentara dan polisi yang bertugas di Pos Serambakom mendatangi lokasi kebakaran itu untuk memindahkan warga.
Saat sedang memindahkan warga ke gereja Katholik Wambakon, mereka ditembaki kelompok bersenjata sehingga terjadi baku-tembak.
Kontak tembak yang terjadi dari pukul 09.50 WIT hingga 11.15 WIT itu tidak ada korban jiwa, kata dia, seraya menambahkan sekitar pukul 11.45 WIT asap kembali muncul dari sekitar lokasi.
Petugas gabungan di Serambakom masih bersiaga dan personel dari Polres Pegunungan Bintang belum dapat diturunkan ke Serambakom karena rawan gangguan kelompok bersenjata.
Sukarnito menyatakan, sebelumnya pada Minggu lalu (5/12/2021) kelompok bersenjata membakar gedung SMA Negeri 1 Oksibil.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)