KLHK Sebut Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2020 Meningkat
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia tahun 2020. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah menyebutkan bahwa ILHK tahun 2020 meningkat sebesar 3,72 poin.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia tahun 2020. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah menyebutkan bahwa ILHK tahun 2020 meningkat sebesar 3,72 poin.
"ILHK meningkat 3,72 poin dari angka 66,55 pada tahun 2019 menjadi 70,27 pada tahun 2020," kata Karliansyah saat konferensi pers virtual hari ini, Rabu (24/2).
-
Bagaimana cara Kementerian LHK dalam mengelola sumber daya hutan agar tetap lestari? Tantangan pengelolaan sumber daya hutan akan terus bertambah, turbulensi-turbulensi baru akan terus bermunculan. Mari kita elaborasi langkah lanjut untuk menghadapi berbagai tantangan," ujar Siti dalam puncak peringatan Dies Natalis di UGM, Yogyakarta, Jumat (20/10).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana cara KHDTK Labanan menjaga kelestarian biodiversitas? Di KHDTK ini terdapat keragaman biodiversitas yang tinggi. Secara keseluruhan ada lebih dari 58 famili flora, 23 jenis mamalia, 89 jenis burung, 40 jenis Herpetefauna, serta berbagai jenis fungi.
-
Mengapa Kementerian LHK mendorong upaya untuk memperkuat paradigma pengelolaan hutan secara lestari? Pihaknya berharap para akademisi dan pihak lain terus mendukung pemerintah dalam mengidentifikasi berbagai solusi.Di antaranya, kata Menteri Siti, yakni untuk memperkuat paradigma pengelolaan hutan secara lestari, serta ikut menjaga dan mewujudkan keseimbangan dan keadilan.
-
Bagaimana proses pengelolaan LBMS yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin? Sehingga tidak salah jika Dinas lingkungan Hidup (DLH) dan Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin terus bekerjasama membangun keberlangsungan ekosistem LBMS yang sehat. Beragam program perlindungan untuk menjaga LBMS dari beragam ancaman perubahan iklim. Mulai dari penguatan komitmen seluruh pihak yang terlibat dalam Forum Pengawasan Kawasan Ekosistem Penting LBMS. Lalu penambahan data melalui kajian-kajian yang diperlukan untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang. Serta penyusunan rencana aksi dan panduan pengelolaan habitat buaya badas dan bekantan hingga penguatan ekonomi masyarakat lokal.
-
Apa yang diraih oleh Kota Medan dalam bidang kebersihan dan lingkungan hidup? Kota Medan kembali diperhitungkan dalam bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup setelah belasan tahun absen dalam penghargaan Adipura. Belum lama ini Kota Medan baru saja meraih penghargaan Adipura di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution.
Karliansyah mengatakan, ILHK tahun 2020 telah melampaui target yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yakni sebesar 68,71.
Meningkatnya IKLH tahun 2020 ini menurutnya karena Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Air (IKA) yang membaik. Selain itu, adanya perubahan pembobotan dalam rumus untuk tahun 2020 juga berpengaruh dalam peningkatan IKLH.
"Alhamdulillah, IKLH hampir di seluruh wilayah Indonesia didominasi oleh kondisi yang sangat baik, baik dan sedang. Peningkatan IKLH tahun 2020 juga dipengaruhi oleh penambahan indeks baru yaitu IKEG (Indeks Kualitas Ekosistem Gambut) dan IKAL atau Indeks Kualitas Air Laut," ugkapnya.
Karliansyah menjelaskan, kedua indeks baru tersebut melengkapi dan menguatkan pengukuran IKLH yang terdiri dari IKA, IKU, IKAL, dan Indeks Kualitas Lahan (IKL).
Dia pun merinci hasil pengukuran indeks tersebut. IKA tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,91 menjadi 53,53 dibanding tahun 2019, namun belum memenuhi target RPJMN sebesar 55,1.
“Ini menunjukkan sumber pencemaran dari kegiatan domestik masih dominan sebagai penyebab penurunan kualitas air,” kata dia.
Kemudian pada IKU, nilainya mengalami kenaikan dari tahun 2019 sebesar 0,65 atau menjadi 87,21 pada tahun 2020. Capaian IKU Nasional tahun 2020 telah memenuhi target.
Selanjutnya, nilai IKL tahun 2020 59,54. Dia menjelaskan, IKL terdiri dari IKTL dan IKEG. IKTL mengalami penurunan sebesar 1,26 poin yaitu 60,74 dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 62.00, sehingga belum memenuhi target Rencana Strategis KLHK 2020-2024 yaitu sebesar 61,90.
"Penyebab turunnya nilai IKTL adalah penurunan tutupan belukar, hutan lahan kering sekunder dan hutan tanaman yang cukup besar menjadi perkebunan, pertanian lahan kering, dan campuran atau kebun campur," ujarnya.
"Lalu IKEG tahun 2020, sebanyak 9 provinsi memenuhi target dan 10 provinsi tidak memenuhi target," imbunya.
Terakhir, nilai IKAL nasional 68,94 atau kategori baik, yang mana telah memenuhi target dari RPJMN yang sebesar 58,5.
Berdasarkan hasil analisis terhadap IKAL tahun 2020, 13 provinsi telah memenuhi target. Dia mengatakan, pemantauan kualitas air laut untuk mendapatakan nilai IKAL dilakukan di 801 titik yang tersebar di 34 provinsi.
"Lokasi yang dipilih mewakili aktivitas di daerah pesisir yaitu wisata bahari, wilayah konservasi, pemukiman, pelabuhan penumpang, pelabuhan barang, kawasan industri, tempat pelelangan ikan dan muara sungai," ujarnya.
Baca juga:
Penataan Destinasi Wisata Labuan Bajo Diyakini Tetap Perhatikan Aspek Lingkungan
RI-Jepang Kerja Sama Tangani Isu Lingkungan
Kota Kupang Bakal Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional 2021
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup, Jenis, Serta Cara Menanggulanginya
Walhi: Isu Lingkungan Hidup Harus Diperjuangkan Semua Elemen
Abrasi di Pantai Kuta Semakin Mengkhawatirkan, Pohon-Pohon Terancam Tumbang