KM Marina karam, Polair bantu cari ratusan penumpang yang hilang
KM Marina berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menuju Pelabuhan Bansalae siang tadi.
Kapolda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Irjen Pol Pudji Hartanto langsung memerintahkan Direktorat Kepolisian Perairan untuk bantu mencari Kapal Motor (KM) Marina yang kehilangan kontak sejak sore tadi.
"Bapak Kapolda setelah mengetahui laporan dari anggota langsung berkoordinasi dengan anggota Polair untuk ikut membantu mencari kapal yang hilang kontak itu," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Sabtu (19/12) dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, melalui Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) kemudian meneruskan perintah itu ke Polair Siwa untuk segera ikut menyisir lokasi atau koordinat yang dinyatakan putus kontak.
Barung menyebutkan, Kapal Motor (KM) Marina mulai berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sekitar pukul 11.00 Wita.
Kemudian setelah berlayar beberapa saat, kapal itu dihantam ombak besar dan sempat melaporkan ke Syahbandar Siwa sekitar Pukul 16.00 Wita jika kapal itu kemasukan air akibat terjangan ombak besar.
"Berdasarkan informasi yang kami terima jika KM Marina yang berlayar sejak Pukul 11.00 WITA itu belum juga bisa kontak komunikasi sampai saat ini," katanya.
Jumlah penumpang kapal masih simpang siur. Ada yang menyebutkan 122 orang termasuk Anak Buah Kapal (ABK), ada juga yang menyebut total penumpang KM Marina berjumlah 1o6 orang terdiri dari 94 dewasa dan 12 anak-anak.
Barung mengaku jika kontak terakhir terjadi Pukul 16.00 WITA. Hingga saat ini, tim SAR dan regu lainnya belum bisa menemukan KM Marina milik PT Balibis Putra Siwa tersebut.
"Sampai saat ini belum ada informasi dari sana tetapi Tim SAR dan lainnya juga masih mengitari koordinat, lokasi komunikasi terakhir dengan syahbandar. Kita masih koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tim SAR gabungan juga terus melakukan kontak komunikasi dengan kami," jelas Frans Barung Mangera.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Sulsel, Roky Asikin yang dikonfirmasi menjelaskan, kapal cepat terbuat dari fiber ini berlayar dari Kolaka, Sulawesi Tenggara tujuan Siwa, Kabupaten Wajo. Laporan kecelakaan laut ini diterima Pukul 15.00 wita tadi. Terakhir laporannya kapal belum tenggelam, para penumpang masih bertahan di atas kapal.
"Kapal ini dihantam badai di tengah gelombang ombak yang cukup tinggi mengakibatkan palka depan rusak dan kemasukan air," kata Roky Asikin yang saat ini sementara menuju lokasi kejadian di Kabupaten Wajo.
Laporan terakhir kapal sudah nyaris tenggelam. Proses penyelamatan berkejaran dengan waktu. Saat ini, kata Roky, satu kapal fery digerakkan menuju lokasi. Berikut tim SAR dari SAR Siwa, Basarnas Sulsel sendiri dan Polair sudah bergerak.
"Juga telah diturunkan Kapal Negara (KN) Pacitan yang memang stay di Kendari yang jadi pangkalan SAR wilayah timur Indonesia. Kita berharap kapal itu belum tenggelam sehingga tim segera bisa lakukan penyelamatan," kata Roky Asikin.