KM Mina Dibajak Penumpang di Perairan Dobo, 2 Tewas, 18 Orang Masih Hilang
Namun posisi mereka berada di wilayah Aru Selatan yang jaraknya dari Dobo membutuhkan waktu sampai tiga hari pelayaran. Sehingga Polres Kepulauan Aru belum bisa mengumpulkan bahan keterangan dan data dari para korban selamat.
Kapal Motor Mina Sejati, yang ditumpangi nelayan di perairan Dobo dilaporkan dibajak. Hal tersebut terjadi pada Sabtu (17/8). Belum diketahui nasib para nelayan sampai saat ini.
Kepala Polres Kepulauan Aru AKBP Adolf Bormasa mengakui peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI AL terkait dugaan pembajakan atau perampokan itu. Saat ini KRI Lada sedang mengejar kapal nelayan yang dibajak itu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
"Informasi pembajakan KM Mina Sejati ini kami terima pada Sabtu kemarin setelah selesai upacara penurunan bendera merah putih," kata Bormasa yang dihubungi dari Ambon, Minggu (18/8).
Menurut dia, secara kebetulan di Kepulauan Aru ada KRI Lada yang sandar di sana pada HUT Proklamasi Kemerdekaan RI dan ketua panitianya komandan Pangkalan TNI AL Dobo.
"Jadi setelah upacara penurunan bendera baru sekitar pukul 17.30 WIT kita menerima informasi tersebut lalu rekan-rekan dari TNI AL dalam hal ini komandan KRI Lada punya peta dan bisa mengetahui posisi kapal yang dibajak," katanya.
Setelah ditelusuri, ternyata posisi KM Mina Sejati sudah mendekat ke arah perairan Tual.
"Informasinya memang ada tiga ABK yang merampok kapal, tetapi belum bisa dipastikan kebenarannya, sebab kita harus ketemukan dahulu kapalnya karena sudah dikoodinasikan bila ditemukan akan diserahkan ke polres terdekat, apakah di Maluku Tenggara atau di Polres Kepulauan Aru, nanti akan dicek secara detail," tegasnya.
Dikutip dari Antara, dari sembilan penumpang yang melompat ke laut saat terjadi insiden terjadi, tujuh orang ditemukan selamat oleh kapal nelayan yang berada di sekitar tempat kejadian.
Namun posisi mereka berada di wilayah Aru Selatan yang jaraknya dari Dobo membutuhkan waktu sampai tiga hari pelayaran. Sehingga Polres Kepulauan Aru belum bisa mengumpulkan bahan keterangan dan data dari para korban selamat.
"Yang jelas petugas penyidik dari Satreskrim Polres Kepulauan Aru sudah siap bila kapal sudah ditemukan dan seandainya diarahkan ke Dobo untuk diproses hukum, akan dijelaskan baik kronologi maupun berapa orang yang akan ditetapkan sebagai tersangka," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Badan SAR Nasional Ambon Muslimin mengaku telah menerima laporan aksi pembajakan atau perampokan terhadap KM Mina Sejati di perairan laut Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. Namun sejauh ini terdapat 18 orang penumpang yang belum diketahui nasibnya.
"Informasi yang kami terima dari Kantor Koordinator Pos SAR Tual bahwa KM Mina Sejati yang dinakhodai Ko Awi diduga dibajak oleh tiga orang anak buah kapalnya sendiri," kata Muslimin.
Pembajakan ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIT Sabtu (17/8).
Dalam kapal tersebut terdapat 30 orang penumpang, namun saat terjadi insiden pembajakan, sembilan orang menceburkan diri ke laut. Sayang, dua orang ditemukan telah meninggal dunia.
(mdk/rnd)