KMP Bandeng tenggelam di perairan Halmahera, 5 orang belum ditemukan
"Korban yang sampai sekarang masih belum ditemukan yaitu lima orang masih dalam proses pencarian. Antara lain sebanyak empat orang awak kapal itu sendiri. Di mana, empat orang itu adalah ada nakodanya, ada juru mudinya, ada mandor dan satu orang penumpang," kata Budi.
Kapal KMP Bandeng yang melakukan perjalanan dari Tobelo menuju Bitung Sulawesi Utar tenggelam di perairan Loloda, Kabupaten Halmahera, Maluku Utara, Rabu (15/8) malem.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadimenyampaikan, dari total 51 penumpang yang berada di dalam KMP Bandeng, sebanyak 46 orang telah berhasil diselamatkan. Sementara lima orang masih dalam proses pencarian oleh tim SAR.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Korban yang sampai sekarang masih belum ditemukan yaitu lima orang masih dalam proses pencarian. Antara lain sebanyak empat orang awak kapal itu sendiri. Di mana, empat orang itu adalah ada nakodanya, ada juru mudinya, ada mandor dan satu orang penumpang," kata Budi saat melakukan konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (16/7).
Budi mengatakan, dari seluruh total penumpang yang berhasil diselamatkan tersebut telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ternate untuk penanganan lebih lanjut.
"Kemudian 45 orang telah berada di di RSUD Ternate tuntuk dilakukan penanganan lebih lanjut oleh pihak medis guna memasitikan kondisi para korban. Dan satu orang berhasil dievakuasi oleh kapal patroli Tidore," ujar Budi.
Atas kejadian ini, pihaknya pun masih mendalami penyebab tenggelamnya KMP Bandeng tersebut. Berdasarkan informasi diterima pihak Kementerian Perhubungan, tenggelamnya kapal diduga karena faktor cuaca buruk.
"Sepintas informasi di lapangan ombak cukup tinggi sehingga kapal kembali dari tempat keberangkatan. Selanjutnya dikonfirmasi bahwa KMP Bandeng berubah haluan yang semula munuju bitung kembali ke Tobelo akibat cuaca buruk dan diperkirakan tenggalam pada perairan Loloda Halmahera utara," tandasnya.
Baca juga:
22 Siswa sekolah tewas tenggelam di Sungai Nil
KNKT ungkap penyebab KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
Terinjak saat naik sekoci diduga penyebab tewasnya penumpang KM Satya Kencana
Kapal Bunga Hati 2 terbalik di perairan Indramayu, 13 ABK hilang
Kandas di Selat Bali, 25 penumpang KMP Liputan Xll berhasil dievakuasi
Warga serbu batu bara dari kapal tongkang yang kandas di perairan Aceh