Komentari Giring soal Anies, Pasha Ungu Balik Dikritik Netizen
Sejumlah pengguna instagram mengkritik Sigit Purnomo Syamsudiin Said alias Pasha Ungu, selama menjabat Wakil Wali Kota Palu periode 2016-2021. Komentar warganet itu merupakan buntut dari komentar Pasha Ungu di laman instagram pribadi Giring Ganesha.
Sejumlah pengguna instagram mengkritik Sigit Purnomo Syamsudiin Said alias Pasha Ungu, selama menjabat Wakil Wali Kota Palu periode 2016-2021. Komentar warganet itu merupakan buntut dari komentar Pasha Ungu di laman instagram pribadi Giring Ganesha.
Beberapa waktu lalu, Giring Ganesha mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menurutnya, tidak pernah serius mengatasi banjir Jakarta. Pasha Ungu pun terpancing mengomentari pendapat Giring.
-
Dimana Pasha Ungu berkuliah? Pasha Ungu resmi wisuda setelah kuliah di STIA Pembangunan Palu tahun 2019.
-
Kapan Ganjar Pranowo menemani Kaisar Jepang berkeliling Candi Borobudur? Pada Kamis (22/6), Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito berkunjung ke Candi Borobudur.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa yang sering membandingkan rumah Pasha Ungu dengan rumah Gunawan Dwi Cahyo? Terlepas dari itu, hunian ini sering dibandingkan dengan milik Gunawan Dwi Cahyo yang baru saja bercerai dari Okie Agustina.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Dalam kutipan komentar panjangnya, Pasha, Ketua DPP PAN, menuding Giring telah memberikan pendapat yang naif dan kerdil.
"Saudaraku bro @giring yang terhormat.. saya izin komen di laman pa Plt.ketum psi.. judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil.. mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos..." tulis Pasha lewat akun instagram dia pashaungu_vm
Pada bagian lain, Pasha juga mempertanyakan kapasitas Giring dalam menilai Anies Baswedan.
"Setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak 'meresahkan' apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang.. bukankah bro giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu..? apakah bro giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan..?" tulis Pasha.
Komentar Pasha itu disambut oleh netizen. Mereka ikut menyoroti kualitas kepemimpinan Pasha Ungu selama menjadi Wakil Wali Kota Palu.
Salah satunya akun @betafabby. Si pemilik akun tersebut mengungkit penampilan Pasha Ungu yang pernah mengecat rambutnya pirang dan pernah ditegur Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
"@pashaungu_vm selama bro jadi Wawali apa yang sudah bro buat utk Kota Palu,justru anda lebih mengutamakan Fashion Pejabat rasa artis,,..." tulis dia.
Lalu, ada pula komentar dari akun @wisyefransisca, yang mengatakan tidak ada kemajuan di Kota Palu selama Pasha Ungu menjadi Wakil Wali Kota Palu. Itu sebabnya, dia menambahkan, Pasha Ungu tidak lulus ujian sebagai salah seorang pemimpin.
"@pashaungu_vm akun dikunci yah Mas bro pasti tau lah alasannya. sy berterima kasih Mas sdh selesaikan tugasnya selama 5 tahun, tapi sayang Mas tugas anda di Palu gak ada yang wah… gak ada perubahan yg berarti Mas ….tetap sama dgn wawali wawali dimasa lalu…, sy komentar geli aja dgn kata2 "apa sudah teruji?" Mas Pasha sdh diksh ujian, dan maaf Mas , mas gak lulus ujian dikota Palu …Salam buat keluarga yah Mas bro…salam damai," kata @wisyefransisca.
Selain itu, akun @korososatola mengatakan cara pandang Pasha Ungu yang naif dan kerdil. Pasalnya, dia berpendapat bahwa Pasha Ungu mengharuskan seseorang mejadi Ketua RT dulu baru boleh mengkritik pejabat publik.
"@pashaungu_vm apa harus jadi mantan ketua RT min. br boleh mengkritik? Apa bedanya anda dg sebutan naif dan kerdil itu jk itu indikatornya," sindir dia.
Seperti diketahui, banjir akhir pekan lalu di Jakarta membuat Giring menilai Anies Baswedan lepas tangan dan cenderung menyalahkan banjir kiriman dari Bogor dan Depok sebagai penyebab banjir.
Dia pun menyayangkan keputusan Anies yang menghapus normalisasi sungai dan tidak juga mengerjakan naturalisasi sungai, padahal dua program itu jika diseriusi bisa mengendalikan banjir di Ibu Kota. Oleh karena itu, Giring menyebut Anies Baswedan tidak punya kapasitas mengelola Jakarta.
"Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta. Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan," ucap Giring.
Giring melanjutkan, alih-alih memanfaatkan anggaran untuk mengerjakan proyek pengendalian banjir, Anies justru menghabiskan Rp 560 miliar untuk membayar commitment fee penyelenggaraan Formula E yang tidak membawa manfaat bagi warga Jakarta dan sibuk dengan hal-hal yang sifatnya hanya memperindah kota saja.
"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," tandasnya.
Baca juga:
Turap Kali Sepanjang 30 Meter di Batu Ampar Longsor Akibat Banjir
Banjir Jakarta, Pemprov DKI Inventarisasi Bangunan Sesuai Aturan Tata Ruang
Normalisasi Ciliwung, Pemprov DKI Masih Koordinasi dengan Kementerian PUPR
7 Cara Mencegah Banjir di Lingkungan Sekitar, Salah Satunya Bikin Sumur Serapan
TNI AU dan BPPT Lakukan Modifikasi Cuaca Kurangi Risiko Banjir Jakarta