Komisi IX DPR gelar rapat dengan IDI bahas kasus dokter Terawan
Komisi IX DPR hari ini (11/4) menggelar rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan beberapa organisasi kedokteran. Rapat itu membahas kasus dan metode Digital Substraction Angiogram (DSA) yang dilakukan dokter Terawan Agus Putranto untuk menyembuhkan penyakit stroke.
Komisi IX DPR hari ini (11/4) menggelar rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan beberapa organisasi kedokteran. Rapat itu membahas kasus dan metode Digital Substraction Angiogram (DSA) yang dilakukan dokter Terawan Agus Putranto untuk menyembuhkan penyakit stroke.
"Kami mengundang semua stakeholder. Kami ingin tahu apa inti masalah, langkah apa yang dilakukan dan kami meminta pemerintah bergerak. Sehingga tidak ada yang bertanya," kata Ketua Komisi IX Dede Yusuf di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/3).
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa saja layanan medis yang dilayani oleh Dokter Terawan? "Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara," kata Okta.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kenapa Jokowi meminta Kemenkes segera mengisi kekurangan dokter spesialis? "Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi," kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
Dede mengatakan, dalam rapat kali ini dokter Terawan tidak bisa hadir karena sedang berada di luar negeri. Sebab itu Komisi IX memulai dari sisi pemerintahan dan organisasi kedokteran terlebih dahulu.
"Makanya kita mulai dari pemerintah. Kita juga mengundang Health Technology Assessment (HTA). HTA adalah teknologi baru dunia medis yang perlu dikaji," ujarnya.
Melalui rapat ini, Dede berharap bisa menjembatani mediasi kasus dokter Terawan. Serta memberikan penjelasan yang terang pada masyarakat terkait polemik tindakan Dokter Terawan.
"Justru kita berharap RDP kali ini bisa menjelaskan agar tidak keluar ke masyarakat dengan sebuah tanda tanya. RDP ini fungsinya mediasi agar kita bisa mendapatkan sebuah jawaban dari pemerintah," tandasnya.
Dokter Terawan adalah dokter spesialis yang menggunakan metode 'cuci otak' untuk merawat pasien stroke. Sudah ribuan orang disembuhkan dengan metode ini. Atas tindakannya IDI memberikan sanksi pemecatan selama 12 bulan pemecatan dari Keanggotaan IDI.
Baca juga:
Kasad apresiasi IDI tunda sanksi Dokter Terawan
Ketua IDI sebut 'cuci otak' ala Terawan belum terverifikasi Kemenkes
IDI duga surat pemecatan Dokter Terawan sengaja dibocorkan
Gelar jumpa pers, IDI jelaskan kasus dokter Terawan
Putusan MKEK ditunda, IDI pastikan Dokter Terawan masih berstatus anggota
'Masa bodoh urusan akademik, kita ingin sembuh'