Komjen Sigit Janji Fasilitasi Lulusan Sekolah Islam untuk Jadi Anggota Polisi
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo berjanji membuka pintu untuk lulusan sekolah berbasis Islam yang berminat menjadi anggota kepolisian. Janji itu akan dijalankan jika Sigit dipercaya menjadi Kapolri.
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo berjanji membuka pintu untuk lulusan sekolah berbasis Islam yang berminat menjadi anggota kepolisian. Janji itu akan dijalankan jika Sigit dipercaya menjadi Kapolri.
"Kalau dari madrasah, aliyah memang ada yang berminat jadi polisi, nanti biar anggota kita datang. Karena memang kita butuh anggota Polri yang memiliki kemampuan mengaji yang baik, hapal Alquran," ujar Sigit saat memaparkan visi dan misi calon Kapolri dalam Fit and Proper Test di hadapan Komisi III DPR RI, Rabu (20/1).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Mengapa Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk program 'Jumat Curhat'? Untuk menyakini masyarakat jika Polri 'Tidak Anti Kritik', dibentuklah suatu program yang dekat dengan warga. Yakni 'Jumat Curhat', kegiatan interaksi langsung dengan warga ini dilaksanakan oleh seluruh personel di wilayah hukumnya masing-masing hingga petinggi Polri.
Sigit meyakini, anggota Polisi yang memiliki latar belakang pendidikan agama di sekolah Islam bisa menjadi contoh yang baik di masyarakat.
"Dia bisa memberikan edukasi, memimpin di masyarakat. Bisa menjadi teladan. Kalau tempat lain tidak bisa (menerima), kami dari Polri siap mencari yang seperti itu," tegasnya disambut tepuk tangan.
Bagi Sigit, institusi Polri tidak bisa dilepaskan dari unsur keagamaan. Dia mencontohkan saat masih menjabat Kapolda Banten. Sigit pernah menjabat Kapolda Banten selama dua tahun, terhitung sejak 5 Oktober 2016 hingga 13 Agustus 2018. Saat itu Sigit mewajibkan anggotanya yang beragama Islam untuk membaca kitab kuning.
"Di Banten saya pernah sampaikan, anggota wajib untuk belajar kitab kuning. Karena kami mendapatkan masukan dari ulama-ulama yang kami datangi bahwa untuk mencegah berkembangnya terorisme salah satunya adalah dengan belajar kitab kuning," kata dia.
Alumni Akpol tahun 1991 itu juga berencana melibatkan pesantren dan tokoh agama dalam program deradikalisasi para narapidana terorisme (napiter).
"Sarana edukasi (deradikalisasi) melalui pendidikan, pendidikan dengan melibatkan pesantren-pesantren dan tokoh-tokoh agama untuk ikut terlibat di dalamnya," kata Sigit.
Baca juga:
Komjen Sigit: Terorisme Musuh Bersama, Wajib Kita Cekal, Cegah dan Perangi
Calon Kapolri Komjen Sigit Janji Buktikan 'Sikat' Polisi Terlibat Narkoba
Komjen Sigit: Kita Ikuti Rekomendasi Komnas HAM Terkait Penembakan Laskar FPI
Komjen Listyo Sigit Soal Hukum Tajam ke Oposisi: Polri Berdiri di Tengah
Komjen Listyo Sigit: Kami dalam Posisi Sangat Solid dengan KPK
Komjen Listyo Sigit Ingin Polantas Hanya Atur Lalu Lintas dan Tak Lagi Menilang