Komnas HAM Minta Polda Jateng Sanksi Anggota yang Terbukti Lakukan Kekerasan di Wadas
Termasuk, Beka juga meminta kepada aparat kepolisian jangan asal melabeli hoaks terhadap akun-akun di media sosial yang melaporkan kejadian insiden kekerasan di Desa Wadas.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta Polda Jawa Tengah untuk menjatuhkan sanksi terhadap para anggota yang terbukti melakukan kekerasan, saat insiden konflik antara di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), 8 Februari 2022.
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara menyampaikan bahwa permintaan itu telah disampaikan secara langsung ketika pihaknya melangsungkan pertemuan Kapolda, Wakapolda serta jajaran Pejabat Utama Polda Jawa Tengah lainnya.
-
Apa masalah yang dihadapi warga di Desa Paja, Lebak akibat musim kemarau? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten. Akibatnya, masyarakat yang terdampak langsung mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Di sini, warganya harus rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer demi mendapatkan beberapa jerigen air bersih.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Apa yang terjadi di Desa Sidomulo, Pekalongan akibat hujan deras? Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Apa yang dilakukan warga Desa Mliwis saat Nyadran? Ratusan warga di sana berkumpul dan makan bersama di area makam leluhur. (Foto: YouTube Liputan6) Tradisi berkumpul bersama itu sudah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur. Mereka berkumpul di kompleks dengan membawa berbagai jenis makanan seperti jajanan pasar, kuliner tradisional, hingga ingkung ayam jago yang dibawa menggunakan tenong, sebuah tempat makan yang terbuat dari anyaman bambu.
-
Kapan hujan deras terjadi di Desa Sidomulo? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
"Memberikan sanksi kepada aparat yang terbukti melakukan kekerasan," kata Beka dalam keterangannya, dikutip Senin (14/2).
Termasuk, Beka juga meminta kepada aparat kepolisian jangan asal melabeli hoaks terhadap akun-akun di media sosial yang melaporkan kejadian insiden kekerasan di Desa Wadas.
"Tidak mudah memberikan stempel hoax kepada akun-akun sosial media yang memberikan reportase lapangan langsung," ujarnya.
Permintaan terakhir, lanjut Beka, pihaknya juga minta kepada aparat kepolisian untuk mengembalikan barang- barang warga yang disita ketika konflik beberapa waktu lalu.
"Mengembalikan barang-barang dan peralatan milik warga yang masih disita pihak kepolisian," ujarnya.
Beka mengatakan bahwa permintaan itu pun telah ditindaklanjuti Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi kepada seluruh jajarannya, termasuk mengembalikan barang yang disita dan memeriksa terkait dugaan tindak kekerasan.
"Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan dan penegakan sanksi kepada personel yang terbukti melakukan kekerasan terhadap warga," ujarnya.
"Komnas HAM RI dan Polda Jawa Tengah bersepakat untuk koordinasi lebih intensif untuk pencegahan peristiwa yang sama berulang kembali dan menciptakan suasana yang kondusif di Desa Wadas," tambahnya.
Hingga kini, Beka memastikan jika Komnas HAM RI akan terus melakukan pemantauan terhadap seluruh proses penyelesaian permasalahan yang ada di Wadas.
Sebelumnya, Komnas HAM menerjunkan tim ke Desa Wadas, Jawa Tengah. Penurunan tim itu guna menggali keterangan dan mencari fakta peristiwa yang terjadi, Selasa (8/2) lalu.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menuturkan timnya mendapati fakta dari hasil wawancara dengan para warga. Salah satunya adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam pengamanan pengukuran lahan.
"Menemukan fakta adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam pengamanan pengukuran lahan warga yang sudah setuju," kata Beka dalam keterangan tertulis, Selasa (12/2).
Dia juga menjelaskan timnya mendapat informasi beberapa warga belum pulang ke rumah masing-masing karena masih merasa ketakutan. Tidak hanya itu banyak warga dan anak-anak alami trauma.
"Banyak warga dewasa dan anak mengalami trauma," ungkapnya.
Baca juga:
Polri Klaim Tak Ada Tindakan Kekerasan di Wadas: Masih Sesuai SOP
Komnas HAM Temukan Kekerasan Aparat Membuat Warga Wadas Trauma
KSP Turun ke Desa Wadas Dengarkan Keluhan Warga Soal Konflik Lahan
Ketua GP Ansor: Laporan LBH Banyak Warga Wadas Trauma Pengepungan Aparat
Komnas HAM Temukan Fakta: Ada Kekerasan Dilakukan Polisi di Desa Wadas
Kapolda Jateng: Polisi Pendamping Petugas Pengukuran di Wadas Sudah Ditarik
Komnas HAM Awasi Komitmen Ganjar dan Polri Jaga Kedamaian di Desa Wadas