Komnas HAM Turun Tangan Pantau Proses Hukum 2 Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga
Beka menilai walaupun insiden yang terjadi pada Senin (26/7) kemarin sedikit banyaknya kembali memperumit upaya membangun Papua yang damai dan sejahtera.
Komisi Nasional Hal Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecam aksi tindakan berlebihan dua personel POM AU yang menginjak dan menjatuhkan seorang pria di jalan raya Mandala, Muli, Merauke, Papua. Yang di mana bersangkutan diketahui berkebutuhan khusus.
"Tindakan tersebut jauh dari standar dan norma hak asasi manusia yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dalam keterangannya, Rabu (28/7).
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Bagaimana TNI AU mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten. Misi itu sukses.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Menurutnya, aksi kedua personel POM AU tersebut bisa bisa dikategorikan perbuatan yang kejam dan tidak manusiawi jika merujuk pada konvensi anti penyiksaan PBB yang sudah diratifikasi (adopsi) Indonesia.
"Saya kira peristiwa kemarin menjadi bahan evaluasi bagi aparat penegak hukum dan aparat keamanan untuk bertindak lebih humanis dan menghormati harkat dan martabat manusia khususnya di Papua," tuturnya.
Beka menilai walaupun insiden yang terjadi pada Senin (26/7) kemarin sedikit banyaknya kembali memperumit upaya membangun Papua yang damai dan sejahtera. Namun, demi memperbaiki itu semua KomnasHAM akan turun tangan memantau proses hukum pada kasus tersebut.
"Kami melakukan pemantauan penanganan kasusnya yang sekarang sedang dilakukan oleh TNI-AU. Bukan hanya soal hukumnya tetapi juga pemulihan korban dan keluarganya," ucapnya.
Sebelumnya, TNI AU melalui Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyampaikan permohonan maafnya dan penyesalan atas insiden dua personelnya yang melakukan tindakan berlebihan terhadap seorang warga di jalan raya Mandala, Muli, Merauke, Papua.
"Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud Merauke dan warga di sebuah warung makan, di Merauke. TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," kata Indan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/7).
Walau demikian, Indan menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan hukuman tegas kepada dua personel POM AU tersebut yang kini telah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud Merauke.
"Proses penyidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke. TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," tegasnya.
Kronologi Versi TNI AU
Adapun kronologi kejadiannya dikatakan Lanud JA Dimara Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto berawal pada saat kedua anggota TNI hendak membeli makan disalah satu rumah makan padang yang ada di jalan raya Mandala–Muli, Merauke, Senin tanggal 26 Juli 2021.
Pada saat bersamaan terjadi keributan seorang warga dengan penjual bubur ayam yang lokasinya berdekatan dengan rumah makan padang tersebut.
Keributan ini disebabkan oleh seorang warga yang diduga mabuk, melakukan pemerasan kepada penjual bubur ayam dan juga kepada pemilik rumah makan padang dan sejumlah pelanggannya.
Kedua anggota berinisiatif melerai keributan dan membawa warga yang membuat keributan tersebut ke luar warung. Namun pada saat mengamankan warga, kedua oknum melakukan tindakan yang dianggap berlebihan terhadap warga.
“Kita menyesalkan tindakan berlebihan yang dilakukan oleh dua oknum anggota ini pada saat mengamankan warga, dan sejak kemarin (Senin) keduanya sudah ditahan di Satpom Lanud Dma untuk proses hukum selanjutnya,” pungkasnya.
Diketahui kejadian tersebut terekam pada sebuah video berdurasi 1.20 menit di media sosial yang tampilkan aksi dua personel TNI AU tengah mengamankan seorang pria di sebuah warung makan. Ketika hendak diamankan, salah satu personel pun lantas menginjak kepala pria tersebut dengan menggunakan sepatunya.
Baca juga:
DPR Nilai Anggota TNI Injak Kepala Warga di Merauke Mencoreng Nama Institusi
Komnas HAM Ikut Kawal Kasus Anggota TNI AU Injak Kepala Warga Merauke
DPR Soal TNI Injak Kepala Warga di Merauke: Kedepankan Humanis, Bukan Represif
VIDEO: Fakta Lengkap Anggota TNI AU Piting Hingga Injak Kepala Pria di Merauke
Moeldoko Sebut Tindakan Anggota TNI AU Injak Kepala Warga Sudah di Luar Prosedur
Kasau Minta Maaf Anggota TNI AU Injak Kepala Warga di Merauke
Anggota Komisi I Minta TNI AU Pecat Anggota yang Injak Kepala Warga