Kompolnas: Pembinaan anggota jangan hanya setelah ada kejadian
Menurut Komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurahman kasus itu membuat citra Polri makin tercoreng.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kombes Pol Purwadi ditembak Briptu Ishaq Kiranda karena tersinggung. Menurut Komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurahman kasus itu membuat citra Polri makin tercoreng.
"Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Briptu I sehingga dengan gegabah menggunakan senjata yang seharusnya digunakan secara hati hati dan tidak membabibuta seperti itu. Kejadian ini membuat image polri semakin tidak baik, seolah anggota Polri tidak memiliki etika terhadap sesama anggota," ujar Hamidah Abdurahman dalam pesan singkat yang diterima merdeka.com, Minggu (7/4).
Menurut Hamidah untuk menghindari hal serupa terulang, kapolda diharapkan untuk mengevaluasi anggotanya, termasuk penggunaan senjata api.
"Evaluasi ini perlu dilakukan pada semua anggota. Jangan hanya ambil tindakan pada saat ada kejadian, pembinaan terhadap lainnya juga perlu dilakukan secara terus menerus," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol Purwadi ditembak sebanyak empat kali di bagian tubuhnya oleh anggota Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpam Obvit) Polrestabes Makassar Briptu Ishak.
"Penembakan terjadi karena adanya kesalahpahaman sehingga anggota datang dua kali sambil membawa senjata api," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Brigjen Pol Syahrul Mamma di Makassar, Sabtu.