Kondisi AKBP Farid berangsur pulih usai disabet samurai oleh teroris
Asmara menyebutkan, Farid mengalami luka bacok di kepala belakang namun sudah dijahit. Luka itu akibat disabet samurai oleh salah satu terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau pada Rabu (16/5) lalu.
AKBP Farid Abdullah anggota Bidang Hukum Polda Riau masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau akibat tebasan pada lehernya yang dilakukan sekelompok terduga teroris. Sedangkan Aipda Jhon Hendrik, diperbolehkan pulang karena luka di jarinya mulai sembuh.
"Untuk Apida Jhon sudah boleh pulang hari ini, kalau AKBP Farid masih membutuhkan perawatan, jadi belum diperbolehkan pulang," ujar Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Riau Kombes Asmarahadi saat dihubungi merdeka.com, Senin (21/5).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang terjadi pada Raden Ario Soerjo saat menuju Madiun? Saat hendak menuju Madiun, tanda-tanda buruk sudah mulai terlihat. Soerjo pun tidak percaya akan hal itu meskipun ban mobilnya pecah dan kehabisan bahan bakar saat perjalanan.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Asmara menyebutkan, Farid mengalami luka bacok di kepala belakang namun sudah dijahit. Luka itu akibat disabet samurai oleh salah satu terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau pada Rabu (16/5) lalu.
"Ya harus dirawat dulu, tapi kondisinya sudah mulai membaik kok. Belum tahu sampai kapan, nanti kalau sudah waktunya pulang, ya dibolehkan pulang," kata Asmara.
Sementara itu, Riyan Rahman (23), jurnalis TVone yang turut menjadi korban saat penyerangan kelompok terduga teroris di Mapolda Riau kini berangsur sembuh. Riyan sudah diperbolehkan pulang setelah 4 hari dirawat sejak kejadian.
"Sudah, hari Sabtu kemarin sudah pulang. Tapi harus rawat jalan juga," ujar M Arifin Ginting, rekan Riyan sesama jurnalis TVone perwakilan Riau saat dihubungi merdeka.com.
Ari menuturkan, segala biaya perawatan Riyan selama dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara sejak 16 hingga 19 Mei ditanggung oleh Polda Riau. Bahkan, biaya rawat jalan setelah keluar dari RS juga dibayarkan polisi.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolda Riau Irjen Nandang atas bantuannya. Semangat Riyan tidak akan pernah luntur untuk menjalankan tugas sebagai jurnalis meskipun resiko seperti ini," kata Ari.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mapolda Riau diserang sekelompok terduga teroris dengan senjata tajam samurai. Mereka mengendarai mobil Avanza menerobos pintu gerbang masuk Mapolda Riau.
Dalam insiden itu, 1 polisi gugur karena ditabrak, 2 polisi lainnya luka-luka terkena sabetan samurai. Sedangkan 2 jurnalis yang sedang bertugas peliputan kasus narkoba ditabrak terduga teroris. Keduanya yaitu Riyan Rahman jurnalis TVone dan Rahmadi jurnalis MNCTV, mereka mengalami luka memar di tubuh akibat ditabrak mobil teroris.
Baca juga:
4 Hari dirawat di RS, jurnalis korban teroris Polda Riau diizinkan pulang
Terkait penyerangan Polda Riau, 5 terduga teroris ditangkap di Rohil & Dumai
Pemakaman Jenazah terduga teroris penyerang Mapolda Riau berjalan lancar
Empat jenazah terduga teroris Mapolda Riau dijemput keluarga tengah malam
Kasad curiga teror bom di Tanah Air ada campur tangan pihak asing