Konsen kritisi Jokowi,wanita ini ikut workshop jurnalistik Jonru
Jonru sebagai pelatih dalam workshop jurnalistik tersebut juga memiliki konsen yang sama untuk mengkritisi Jokowi.
Seorang karyawati, Taufani (47) yang menjadi salah satu peserta workshop jurnalistik yang digelar Jonru mengakui dirinya memiliki konsen mengkritisi pemerintahan Jokowi. Menurutnya hal itu menjadi alasan mengapa dirinya ikut workshop jurnalistik di SMKN 57 tersebut.
Selain itu, menurut Taufany, Jonru sebagai pelatih dalam workshop jurnalistik tersebut juga memiliki konsen yang sama untuk mengkritisi Jokowi.
"Alasan saya ikut latihan ini salah satunya karena punya konsen mengkritisi Jokowi, sama seperti Pak Jonru. Dan saya juga ikut jaringan merah putih," katanya di SMKN 57 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Minggu (30/11).
Lebih jauh Taufani mengatakan dirinya mulai mengetahui tentang sosok Jonru dari jejaring sosial Facebook saat Jonru di-bully oleh banyak orang.
"Kenal Jonru sejak di FB, karena dimaki-maki di FB, sejak heboh-hebohnya Pilpres," katanya.
Sama seperti Taufani, seorang peserta lainnya Supriyono (41) mengaku mengenal Jonru dari jejaring Facebook.
Pria yang berprofesi sebagai MC perkawinan itu mengatakan tidak memiliki kenalan penulis lain selain Jonru. Padahal niat untuk belajar menulis sudah ada sejak lama.
"Karena aku dapet infonya di fanspage Jonru. Saya tau penulis lain seperti Andrea Herata cuma tidak berteman," katanya.
Baca juga:
Peserta workshop jurnalistik cuma 10 orang, ini kata Jonru
Jonru: Fans saya banyak karena kritik Jokowi, ya itu berkah
Dihujat di sosmed, Jonru mengaku sering emosi
Jonru gelar workshop jurnalistik, pesertanya cuma 10 orang
Fahri Hamzah ungkap kekuatan PKS bisa tetap solid
Politikus PKS Nasir Djamil anggap komunikasi Jokowi buruk
PKS bantah larangan menteri ke DPR adalah kesepakatan KMP-KIH
-
Kenapa Kaesang bertemu PKS? Meski PKS ini partai oposisiEnak diajak ngobrol sambil minum kopi
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.