Korban Pemukulan Sekretaris Satpol PP Gowa Sebut Kehamilannya Tak Terjangkau Logika
Keraguan pihak Pemkab Gowa atas kehamilan korban pemukulan yang dilakukan Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Gowa Mardani Hamdan belum terjawab. Beredarnya video pengakuan perempuan bernama Amriana itu juga membuat kondisi kehamilannya semakin tidak jelas.
Keraguan pihak Pemkab Gowa atas kehamilan korban pemukulan yang dilakukan Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Gowa Mardani Hamdan belum terjawab. Beredarnya video pengakuan perempuan bernama Amriana itu juga membuat kondisi kehamilannya semakin tidak jelas.
Dalam video itu, Amriana tetap menegaskan sedang dalam kondisi hamil. Namun, kata dia, kehamilannya tidak bisa dideteksi dokter.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
"Kalau ke dokter tidak bisa, tidak dapat bisa. Buka semua Facebook saya, tiap bulan tiap bulan perut saya bagaimana, kadang gini besar, sebentar agak kempis. Sebentar besar, sebentar kempis," ujarnya dalam video yang beredar, Jumat (16/7).
Amriana beralasan dia mengetahui sedang hamil bukan dari pemeriksaan dokter, tapi berdasarkan tukang urut. Kata dia, kehamilannya memang tidak bisa dijangkau logika.
"Engga di dokter (diperiksa kehamilannya). Apa namanya itu, tukang urut. Memang ini (kehamilannya) tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika," kata dia.
Terpisah, kuasa hukum korban, Ashari Setiawan enggan mengomentari beredarnya video pernyataan kliennya soal kondisi kehamilannya. Dia beralasan dirinya mendampingi korban hanya terkait pemukulan yang dilakukan Mardani.
"Jadi begini kalau persoalan hamil, saya tidak masuk dalam konteks persoalan itu. Saya mendampingi dia persoalan penganiayaan Pasal 351 ayat (1) KUHP yang dilakukan oleh oknum Satpol PP yang arogan itu," ujarnya.
Terkait kebenaran soal kehamilan kliennya, Kama Cappi, sapaan akrab Ashari Setiawan, perlu menunggu hasil USG dari dokter. Dia menegaskan kliennya sudah bersedia menjalani USG.
"Persoalan kehamilan itu kita tunggu hasil dari USG. (Korban) sudah mau di-USG, kita tunggu hasilnya," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Diskominfo Kabupaten Gowa Arifuddin Saeni mengaku meragukan jika Amriana (sebelumnya disebut Riyana Kastury) sedang hamil. Dia bahkan menuding korban dan suaminya sengaja membangun opini.
"Hasil tes dia tidak hamil. Ketika mau di USG yang bersangkutan tidak mau. Ini kan berarti membangun lagi opini bahwa Satpol PP ini memukul orang hamil, padahal tidak," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (15/7).
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Satpol PP Gowa Mardani Hamdan terekam kamera memukul pasangan pemilik kafe saat razia PPKM di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng. Dalam rekaman itu, suami korban menyatakan istrinya sedang hamil 9 bulan. Rekaman itu pun viral di media sosial.
Kasusnya kemudian dilaporkan ke polisi. Mardani diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan sesuai Pasal 351 ayat (1) KUHPidana.
Baca juga:
Inspektorat Gowa Periksa Sekretaris Satpol PP yang Pukul Pasutri
Video Lengkap Satpol PP Pukul Ibu Hamil, Suasana Panas Berawal dari soal Baju Seksi
Kasus Pemukulan Pemilik Kafe, Bupati Gowa Berharap Sekretaris Satpol PP Dihukum Berat
Kecam Sekretaris Satpol PP Gowa Main Pukul, Komnas Perempuan Siap Dampingi Korban
VIDEO: Selain Urusan di Polisi, Satpol PP Gowa Hajar Pasutri Bakal Kena Sanksi