Kota Jambi Kembali Dikepung Kabut Asap Minggu Pagi
Asap ini merupakan asap kiriman dari daerah kabupaten yang mengalami karhutla di provinsi itu.
Kabut Asap pekat sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Jambi. Kabut asap terjadi meski Jambi telah diguyur hujan beberapa hari lalu.
"Meski sempat turun hujan, namun dalam beberapa hari terakhir kabut asap kembali pekat,” kata Warga Kota Jambi Zebua di Jambi seperti dilansir Antara, Minggu (13/10).
-
Dimana sabu ditemukan di Kota Jambi? Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi." Tersangka HE yang menyimpan sabu-sabu di plafon SD bukanlah penjaga sekolah, melainkan warga sekitar lingkungan sekolah. "Sabu yang diamankan di plafon SD sebanyak 670 gram," ujarnya.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Di mana lokasi lahan dan ruko yang dieksekusi di Jambi? Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan 1 hektare dan ruko enam pintu di Jalan Baru, Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12).
-
Apa yang menjadi ciri khas tarian Dana Syarah khas Jambi? Tarian ini dibawa langsung oleh para pedagang Arab.
-
Apa nama kue tradisional yang khas dari Jambi? Salah satu sajian kuliner khas Jambi ini memiliki penampilan yang cantik dan memikat orang untuk mencicipinya.
Dalam dua hari terakhir, pada pagi hari kabut asap di Kota Jambi begitu pekat. Asap ini merupakan asap kiriman dari daerah kabupaten yang mengalami karhutla di provinsi itu.
Berdasarkan data yang dirilis pemerintah Kota Jambi, dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menggunakan alat pengukur kualitas udara Air Quality Monitoring System (AQMS) pada Sabtu (12/10) pukul 06.30 WIB, nilai konsentrasi parameter partikulat PM 2.5 sampai 630, di atas baku mutu, yang artinya kualitas udara tersebut berbahaya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi Ardi mengatakan titik panas yang terdeteksi di Provinsi Jambi berada di bagian tenggara dan timur dari kota itu. Sementara arah angin dari timur tenggara, sehingga asap Karhutla tersebut terdampak ke kota itu.
"Hujan yang turun kemungkinan hanya membasahi bagian atas, namun tidak sampai ke gambut bagian bawah," kata Ardi.
Tidak hanya di Kota Jambi, kabupaten lainnya saat ini turut terdampak kabut asap karhutla, seperti Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari, Nazhar mengakui, di daerah itu masih terdapat sejumlah lahan yang terbakar. Akan tetapi kabut asap yang terjadi di kabupaten itu merupakan asap kiriman dari Provinsi Sumatera Selatan.
"Kabut asap di daerah kita itu kiriman dari Provinsi Sumatera Selatan," ujarnya.
Sementara itu, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kabut asap kembali pekat terjadi di daerah itu sejak sepekan terakhir. Namun dalam tiga hari terakhir kabut asap yang tersebut semakin pekat saja, terutama pada pagi hari.
"Kalau pagi hari asapnya sangat pekat, sekira pukul 14.00 WIB barulah kabut asap tersebut berkurang," tutur Warga Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Samsul.
Menurut Samsul, kabut asap yang terjadi di daerah itu akibat karhutla yang kembali terjadi di Taman Nasional Berbak Tanjung Jabung Timur. Karena sebagian besar lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan gambut.
Baca juga:
Padamkan Kebakaran Hutan di 8 Kabupaten, BPBD Jambi Gelontorkan Rp1,3 Miliar
Pemprov Jambi Sebut Karhutla Sebabkan Perekonomian Melemah
2019, Luas Karhutla di Indonesia Capai 328.724 Hektare
Terbang ke Amerika Saat Karhutla, Gubernur Jambi Hadiri Hari Pramuka Dunia
Pemprov Jambi Gratiskan Biaya Rumah Sakit Warganya yang Menderita ISPA