KPAI: 88,2 Persen Peserta Didik Bersedia Vaksinasi Covid
Retno mengatakan bahwa yang ragu-ragu terdapat 8,5 persen, dan yang menolak divaksin hanya sekitar 3,3 persen responden.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan bahwa survei singkat tentang Persepsi Peserta Didik terkait Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun menunjukkan sebanyak 88,2 persen peserta didik menyatakan kesediaannya untuk divaksin.
"Survei yang dilakukan terhadap 86.286 responden menyatakan kesediannya untuk divaksin dengan angka capaian hingga 88,2 persen," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti, dalam rapat koordinasi nasional bertema "Hasil Pengawasan KPAI terkait Persiapan PTM dan Program Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun Berbasis Sentra Sekolah" yang dipantau via daring di Jakarta, dilansir Antara, Senin (30/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Retno mengatakan bahwa yang ragu-ragu terdapat 8,5 persen, dan yang menolak divaksin hanya sekitar 3,3 persen responden.
Ia menambahkan dari responden yang menyatakan bersedia divaksin itu baru terdapat 35,9 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksin. Sementara 64,1 persen lainnya belum.
Dari jumlah 64,1 persen yang belum divaksin itu, lanjut dia, sebanyak 57,4 persen responden menyatakan belum divaksin karena belum mendapatkan kesempatan.
"Kemungkinan data ini menggambarkan ada persoalan vaksinasi anak yang belum merata di berbagai daerah di Indonesia," kata Retno.
Ia juga menyampaikan, alasan para responden yang menyatakan bersedia divaksin itu sebanyak 47 persennya menyatakan keinginan vaksin agar tubuhnya memiliki antibodi terhadap Covid-19 sehingga jika tertular gejalanya menjadi ringan.
Kemudian, sebanyak 25 persennya menyatakan ingin memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19. Sebanyak 24 persen menyatakan agar segera dapat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM), karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini dinilai kurang efektif, serta susah untuk dimengerti.
Lalu, dua persen di antaranya karena dibujuk orang tuanya dan, 2 persen sisanya menjawab lainnya.
"Jawaban lainnya itu, misalnya merasa vaksinasi merupakan kewajiban, agar bisa bepergian ke mana saja, dan ada yang menyatakan agar terus dapat bantuan sosial dari pemerintah," ujarnya.
Di samping itu, Retno juga memaparkan alasan responden yang menyatakan belum bersedia divaksin.
Disampaikan, sebanyak 30 persen memiliki alasan karena khawatir pada efek vaksin, merasa tidak perlu divaksin karena yang penting adalah menerapkan protokol kesehatan.
Kemudian, sebanyak empat persen responden menjawab karena memiliki komorbid, satu persen sedang isolasi mandiri, delapan persen belum tiga bulan sejak dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sisanya belum mendapatkan kesempatan divaksin.
Meskipun hanya terdapat 3,3 persen yang tidak bersedia divaksin, Retno mengatakan, hal itu tetap perlu menjadi pertimbangan untuk ditindaklanjuti pemerintah.
Dikemukakan, responden survei singkat itu merupakan peserta didik dengan jenjang pendidikan SD/MI/SLB 10 persen, SMP/MTs/SLB 40 persen, MA/SMA/SMA/SLB 50 persen.
Survei dilaksanakan pada 3-9 Agustus 2021 setelah sebelumnya dilakukan uji coba kuisioner pada 30-31 Juli 2021.
Adapun asal daerah para partisipan berasal dari 34 provinsi di Indonesia, bahkan diikuti juga peserta didik dari Sekolah Indonesia Luar negeri (SILN), yaitu SILN Singapura dan SILN Filipina.
Baca juga:
Siswa Saudi yang Tidak Sekolah karena Belum Divaksin Tidak Akan Dianggap Bolos
Wamenkes: Lebih dari 2,3 Juta Remaja Sudah Vaksinasi Dosis 1, Tapi Tidak Merata
4 Daerah di Jateng Tak Dapat Jatah Vaksin, Ganjar Protes Kemenkes
Menkes: Jumlah Orang Disuntik Vaksin Covid-19 di Indonesia Ranking 6 Dunia
Tahap ke-45, Sebanyak 9,2 Juta Vaksin Tiba di Tanah Air
Israel Tawarkan Vaksin Ketiga untuk Anak Usia 12 Tahun