KPK telusuri keterlibatan M Taufik di kasus suap reklamasi
Meski belum dikeluarkan sprindik, Taufik sudah berulang kali dipanggil KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi masih menelusuri dugaan keterlibatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, kasus supa pembahasan raperda reklamasi. Nama Taufik sempat disebut sebut turut andil dalam penerimaan suap dari PT Agung Podomoro Land.
"Untuk M Taufik memang sudah beberapa kali dipanggil, beberapa saksi untuk MSN juga (sudah diperiksa) jadi kami masih mendalami," kata Pelaksana Harian Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati, kepada wartawan, Senin (27/6).
Meski demikian, KPK hingga kini belum menerbitkan surat penyelidikan untuk kakak kandung Mohamad Sanusi itu. Sebab saat ini, KPK tengah fokus menelusuri Tindak Pidana Pencucian Uang oleh Sanusi terlebih dahulu.
Namun, KPK tidak menutup kemungkinan akan mengembangkan kasus ini sesuai dengan fakta persidangan yang ada.
"Belum ada (Sprindik untuk Mohamad Taufik). Kita tetap akan mencermati fakta persidangan dan akan dilakukan pendalaman lebih lanjut atas kasusnya," ujar Yuyuk.
Seperti diketahui, kasus ini mencuat setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Sanusi saat melakukan transaksi dengan Trinanda Prihantoro, karyawan PT Agung Podomoro Land, di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta Selatan, Kamis (31/3).
PT Agung Podomoro Land melalui anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudera merupakan salah satu perusahaan pengembang dalam proyek reklamasi itu. Perusahaan ini melakukan pembangunan pulau G seluas 161 hektar yang diperuntukkan untuk hunian, komersil, dan rekreasi.
Dalam reklamasi pantai utara ini PT Agung Podomoro Land dan PT Agung Sedayu Group merupakan dua pengembang yang terlibat dalam proyek reklamasi pantai utara Jakarta.
PT Agung Sedayu Group menggarap proyek Pulau A, B, C, D dan E dengan total luas sekitar 1.331 hektare melalui anak perusahaannya, PT Kapuk Naga Indah. Sedangkan PT Agung Podomoro Land akan menggarap proyek Pulau G seluas 161 hektare melalui PT Muara Wisesa.
Baca juga:
KPK kembali periksa Aguan terkait suap Ariesman ke Sanusi
Didakwa suap Sanusi Rp 2 M, Ariesman diancam bui maksimal 5 tahun
Diperiksa KPK, Sunny ngaku tak ditanya aliran Rp 30 M ke TemanAhok
Anggota DPRD DKI ini sebut Sanusi bukan dalang suap reklamasi
Anggota Balegda DKI beberkan alotnya bahas raperda reklamasi
Diperiksa KPK, M Guntur ngaku tak tahu soal raperda reklamasi
4 Anggota DPRD DKI Jakarta kembali diperiksa KPK soal reklamasi
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Di mana kampanye akbar Prabowo-Gibran diadakan? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus di atas 51 persen usai kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.