KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Komisi I Akui Anggaran Perawatan Alutsista Kurang
Pernyataan itu mengomentari peristiwa hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402. Komisi I DPR RI mendorong perlu adanya peremajaan alutsista.
Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno alias Dave Laksono menuturkan, anggaran perawatan alutsista TNI saat ini belum mencukupi. Meski pemerintah menganggarkan untuk perawatan, tetapi belum menutupi untuk kebutuhan perawatan seluruh alutsista milik TNI.
"Seluruh peralatan tempur kan banyak. Tetapi jumlahnya tidak sedikit juga, besar. Tetapi memang kebutuhannya sangat lebih tinggi dari pemerintah anggarkan," ujar Dave saat dihubungi, Kamis (22/4).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402) pada 21 April 2021? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Dimana KRI Nanggala (402) melakukan latihan penembakan torpedo yang menyebabkan tenggelamnya? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Pernyataan itu mengomentari peristiwa hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402. Komisi I DPR RI mendorong perlu adanya peremajaan alutsista.
Menurut Dave, kurangnya anggaran ini berdampak terulang lagi peristiwa kecelakaan anggota TNI. Ia pun mendorong perlu ditinjau kembali operasional operasi militer. Diduga memang ada masalah di anggaran.
"Ada anggarannya cuma anggaran berapa, kebutuhan berapa juga operasional tuntutan melakukan pelatihan besar ya memang tidak menutupi, masih jauh dari kebutuhan basic. Akibatnya beberapa kali terjadi peristiwa seperti ini. Harus ditinjau ulang SOPnya daripada operasi militer TNI," jelas politikus Golkar ini.
Lebih lanjut, Dave menduga pemotongan anggaran pertahanan juga berdampak. Sejak Pandemi Covid-19, sejumlah anggaran kementerian/lembaga dipotong dan dipusatkan untuk penanganan pandemi.
"Sekarang pemerintah, ekonomi global sedang menurun dampak kepada pendapatan pemerintah sekarang, dana pemerintah banyak digenjot habis untuk penanganan covid. Jadi memang semua saling berkaitan," katanya.
Baca juga:
Oksigen di KRI Nanggala-402 Hilang di Perairan Bali Hanya Bertahan 3 Hari
Prabowo Sebut Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 Dilakukan Secara Intensif
Panglima TNI Harap Seluruh Penumpang KRI Nanggala 402 Ditemukan Selamat
Kapal Basarnas Dikerahkan Bantu Pencarian KRI Nanggala 402
Pernah Dipakai Cari MH370, Malaysia Kerahkan Kapal Mega Bakti Cari KRI Nanggala 402
Spesifikasi 5 Kapal Selam yang Dimiliki Indonesia