Kronologi Kapal Ditumpangi Wartawan Istana Kepresidenan Terbalik di Labuan Bajo
Kapal wisatawan milik Plataran Resort Phinisi Bali, yang mengangkut rombongan wartawan peliput istana kepresidenan, tenggelam di sekitar pulau Bidadari, Selasa (21/1).
Kapal wisatawan milik Plataran Resort Phinisi Bali, yang mengangkut rombongan wartawan peliput istana kepresidenan, tenggelam di sekitar pulau Bidadari, Selasa (21/1).
Kronologi kejadian yang diterima merdeka.com menyatakan, sekitar pukul 12.00 Wita kapal GT 32 tenggelam di perairan pulau Bidadari, saat berlayar kembali ke Plataran Resort Labuan Bajo dengan titik koordinat kejadian -8°28'36"S 119°51'13"E
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
Kapten kapal Plataran Phinisi Bali Andy Ahmad (28) menuturkan, pukul 11.00 Wita kapal yang membawa sembilan orang wartawan kepresidenan bertolak dari dermaga kayu Plataran Resort, menuju ke Bidadari yang berjarak sekitar 0,5 mil untuk melakukan kegiatan pengambilan gambar panorama dengan menggunakan Layar Kapal.
Pukul 11.30 Wita saat tiba di perairan Bidadari, posisi kapal langsung berputar haluan menuju ke arah Labuan Bajo dan kapal terus berlayar.
Pukul 12.00 Wita tiba-tiba angin kencang menerpa kapal, layar kapal yang sebelumnya digunakan saat berlayar belum sempat diturunkan sehingga kapal langsung terbalik dan terjatuh ke sebelah kiri dan pada saat itu juga kapten kapal dan crew kapal, langsung mengeluarkan Life Jacket dan Life Raft untuk digunakan oleh para penumpang.
Pukul 12.15 Wita tiga speedboat milik Plataran menuju ke Perairan Bidadari, untuk mengevakuasi seluruh penumpang kapal yang selamat dan langsung dibawa menuju ke Plataran Resort.
Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Johannes Bangun kepada wartawan membenarkan peristiwa itu dan memastikan tidak ada korban jiwa.
"Benar info sementara korban jiwa nihil namun masih kita cek dengan pihak yang punya kapal," katanya.
Istana Pastikan Seluruh Wartawan Selamat
Sementara itu pihak Istana memastikan seluruh wartawan selamat dalam peristiwa kapal terbalik di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan saat ini wartawan sudah berada di Bandara Komodo, Labuan Bajo untuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat pukul 15.40 Wita.
"Semua wartawan dan Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi penumpang kapal tersebut selamat," kata Bey dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1).
Bey menjelaskan, kapal yang ditumpangi wartawan bernama Plataran Phinisi Bali terbalik saat berada di tengah laut. Peristiwa tersebut terjadi di luar agenda kepresidenan.
"Karena setelah acara terakhir di Labuan Bajo, yaitu penyerahan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat pada Selasa pagi, 21 Januari 2020, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung ke Bandara Komodo untuk kembali ke Jakarta," jelas Bey.
Sementara para wartawan, kata Bey, memilih untuk ke dermaga untuk menaiki kapal menuju Pulau Bidadari. Dalam perjalanan kembali dari Pulau Bidadari, saat berada di tengah laut kapal terbalik dihantam ombak.
"Desca salah satu wartawan yang ikut menyampaikan terjadi perubahan cuaca mendadak yaitu ombak tinggi dan angin kencang sehingga kapal terbalik," ucapnya.
Saat terbalik, petugas pantai di Hotel Plataran yang melihat kejadian tersebut segera bergerak menuju lokasi dengan speedboat. Setelah itu para wartawan dibawa ke Hotel Plataran dan langsung diperiksa oleh tim dokter dari RS Siloam Labuan Bajo.
Kapal yang digunakan wartawan tersebut berbeda dengan kapal yang ditumpangi oleh Presiden selama berada di Labuan Bajo. Namun kapal tersebut digunakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada (Senin, 20/1) di Labuan Bajo.
Sejumlah wartawan yang jadi korban kapal terbalik adalah Edho Ferdihanzah (TVRI), Krismastianto Baruno Suryokusumo (Berita Satu TV), Agus Rahmat (Vivanews.com), Lizsa Egeham (Liputan6.com), Desca Lidya Natalia (LKBN Antara), Nina Susilo (Kompas) dan Anindyka Pribadi (SCTV).
(mdk/bal)