Kubu Prabowo Tuding Ada Agenda Setting Soal Tercecernya E-KTP
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ferry Juliantono menilai, terulangnya kasus e-KTP tercecer di sejumlah wilayah di Indonesia merupakan bentuk kesengajaan. Ferry curiga, ini merupakan hal terencana kelompok tertentu untuk Pemilu 2019.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ferry Juliantono menilai, terulangnya kasus e-KTP tercecer di sejumlah wilayah di Indonesia merupakan bentuk kesengajaan. Ferry curiga, ini merupakan hal terencana kelompok tertentu untuk Pemilu 2019.
"Kasus e-KTP tercecer terulang beberapa kali. Kalau sekali alasan human error masuk akal, kalau terus terjadi berulang kali, ini kesengajaan. Ada agenda setting kelompok tertentu untuk Pemilu 2019," kata Ferry lewat keterangannya, Sabtu (15/12).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
Ferry berkaca dari salah satu pemilik e-KTP yang tercecer di daerah Jakarta Timur bernama Dewi Andini Putri. Bahwa sejak 2016, Dewi mengaku memegang e-KTP dan tidak pernah hilang atau dibuang. Masalahnya, e-KTP yang tercecer serupa dengan yang dia pegang. Baik foto dan alamat. Hanya cetakannya berbeda yaitu tahun 2013.
Ferry mengatakan, fakta-fakta dan temuan di lapangan tersebut menunjukkan bagaimana bobroknya birokrasi Kementerian Dalam Negeri dalam mengurus data kependudukan. Menurutnya, bobroknya birokrasi itu seolah disengaja untuk membuka ruang bagi petahana 'mengamankan' Pemilu 2019.
"Bobroknya birokrasi Kemendagri seperti disengaja untuk memenangkan petahana di pencoblosan 17 April nanti. Meskipun selalu dibantah dengan alasan kecolongan atau apa pun, namun tidak menutup kemungkinan ada agenda terselubung dalam rentetan kasus e-KTP untuk mengamankan Pemilu 2019 nanti," tegas Ferry.
Politikus Partai Gerindra itu mengimbau semua pihak bersama-sama mengawasi jalannya Pemilu 2019 supaya bersih, jujur, adil dan jauh dari kecurangan.
"Jika kasus tercecernya e-KTP dan masalah DPT tidak diselesaikan segera, hampir dipastikan, Pemilu 2019 tidak akan berjalan dengan bersih, jujur dan adil," ucap Ferry.
Baca juga:
Kubu Prabowo Sebut ada Potensi Kerusuhan Jelang Pemilu 2019
Disdukcapil Depok Musnahkan 32 Ribu e-KTP Rusak
PKS Nilai Ada Kegagalan Sistematis dalam Mengelola e-KTP: Perlu Audit Total
Dukcapil Tangsel Bakar 10 Ribu Lebih e-KTP Rusak dan Kedaluwarsa
Keterangan Saksi ke Polisi, e-KTP Tercecer di Duren Sawit Supaya Gaduh
Erick Thohir Heran e-KTP Tercecer yang Disudutkan Malah Kubu Jokowi