Kumpulkan 33 Konsulat Jenderal, Gubernur Bali yakinkan semua aman
Kumpulkan 33 Konsulat Jenderal, Gubernur Bali yakinkan semua aman. Dengan adanya pertemuan ini, dia mengharapkan negara yang memberikan travel advisory segera mencabut.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengumpulkan 33 Konsulat Jenderal (Konjen) negara sahabat yang ada di Bali. Pertemuan digelar di gedung pemerintahan Provinsi Bali, Kawasan Renon, Denpasar, Rabu (14/10). Intinya membahas soal perkembangan Gunung Agung.
"Puluhan Konsulat Jenderal yang ada di Bali sengaja saya undang mereka. Untuk mendapat keterangan langsung situasi terakhir Gunung Agung. Di mana saat ini aktivitas Gunung Agung sudah terjadi penurunan," jelasnya di Kantor Gubernur Bali, Denpasar.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
Pertemuan berlangsung hampir dua jam. Mulai pukul 15.30 Wita. Pastika menjelaskan berbagai kemungkinan terkait kondisi Gunung Agung.
"Seandainya terjadi letusan, secara manajemen pengendalian bencana sudah kita lakukan dengan baik. Kalau hari ini ada letusan bisa dikatakan tidak ada yang jadi korban," jelasnya.
Sebab, warga di radius 12 km dari Gunung Agung sudah dikosongkan. Diyakininya kalau semua sudah mengungsi.
"Alat deteksi dini kami sangat canggih. Semua area radius 12 kilometer sudah kosong tidak ada orang," tegas Pastika.
Dia menjamin, setiap orang akan mendapatkan informasi jika Gunung Agung meletus. "Dari ratusan desa yang ada di Karangasem itu hanya 28 desa yang kena dampak. Daerah lainnya juga masih aman. Seperti Kuta, Sanur, Jimbaran, Tanah Lot semua keadaan save," jelasnya.
Dengan adanya pertemuan ini, dia mengharapkan negara yang memberikan travel advisory segera mencabut. "Ya harapan kami seperti itu. Agar travel advisory itu dicabut. Karena semua tempat masih aman," paparnya.
Pastika meminta jangan membayangkan kondisi saat ini seperti peristiwa tahun 1963 saat Gunung Agung meletus. Sebab, kondisinya jauh berbeda. "Saat itu belum ada listrik. Tidak ada komunikasi. Pemerintahan juga belum stabil sehingga menimbulkan banyak korban jiwa," tutupnya.
(mdk/noe)