Kumpulkan ahli, kepala BNPT minta masukan atasi terorisme
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengumpulkan para ahli untuk membahas perkembangan kasus terorisme di Tanah Air dan mancanegara. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto hadir dalam pertemuan ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengumpulkan para ahli untuk membahas perkembangan kasus terorisme di Tanah Air dan mancanegara. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto hadir dalam pertemuan ini.
Para ahli yang hadir yakni ahli agama, psikologi, hukum dan hubungan internasional. Suhardi berharap masing-masing ahli melalui pemikiran dari sisi keilmuannya bisa bersama-sama menanggulangi aksi-aksi terorisme.
Dia mengatakan, dalam rapat diberikan update mengenai penanggulangan terorisme teraktual yang ada di dalam negeri maupun internasional. Diharapkan para kelompok ahli tersebut dapat memberikan masukan kepada BNPT.
"Harapan kami apa yang sudah didengar maka para kelompok ahli akan menulis atau memberikan saran kepada BNPT mengenai bagaimana treatment dalam menanggulangi masalah terorisme di Indonesia," ujarnya di kantor perwakilan BNPT di salah satu Gedung kantor Kementerian Jakarta, Senin, (24/10).
Alumni Akademi Kepolisian 1985 ini menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi untuk bertemu dengan para kelompok ahli tersebut minimal setiap dua bulan sekali. Hal ini juga terkait dengan rencana BNPT melibatkan 17 kementerian dan lembaga.
"Telah dikeluarkan surat keputusan Menko Polhukam terkait pelibatan 17 K/L yang mempunyai koordinasi langsung dengan BNPT. Ini juga akan diinformasikan kepada kelompok ahli untuk dijadikan masukan," ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Menurutnya, masukan lain dari kelompok ahli mengenai pola integrasi yang dapat dilakukan dengan sejumlah kementerian. Dengan begitu penyelesaian masalah terorisme bisa terintegarasi dengan maksimal.
"Dari seluruh perwakilan kementerian akan kita guidance untuk mengambil peran di masing-masing tugasnya, melapor ke menterinya kemudian menteri mengambil keputusan, sehingga semua itu menjadi rancangan aksi nasional yang dikoordinasikan oleh BNPT. Dengan format seperti itu pada ahli akan melihat hal itu menjadi lebih terintegrasi dan sistematis dalam menanggulangi masalah terorisme di Indonesia," jelasnya.
Selain itu, menurutnya, dengan melihat video dan perkembangan kasus terorisme para kelompok ahli sangat terkejut. Selama ini perkembangan radikalisme dan terorisme di media sosial semakin masif.
"Kelompok ahli ini juga akan kita libatkan sebagai narasumber dalam setiap acara kegiatan. Mereka akan mengemas kira-kira perspektif keilmuannya masalah terorisme sesuai dengan bidangnya masing-masing," tandasnya.
Kelompok ahli BNPT yang hadir yakni Ansyaad Mbai (ahli terorisme), Azyumardi Azra (ahli agama), Syaiful Bakhri (ahli hukum), Hamdi Muluk (ahli psikologi), Iwan Gardono Sujatmiko (ahli sosiologi), Romli Atmasasmita, Hamdan Zoelva (ahli hukum), Hikmahanto Juwana dan Yanyan M. Yani (ahli hukum internasional). Hanya Nasaruddin Umar (ahli agama) yang berhalangan karena sedang berada di Chile.