Kurang Alat Bukti, Tiga Kasus Pelanggaran Pemilu di Jateng Dihentikan
Achmad mengungkapkan, jenis pelanggaran yang dilakukan peserta Pemilu maupun simpatisannya cukup beragam. Meski demikian, secara keseluruhan proses Pemilu dari pencoblosan hingga penghitungan surat suara kemarin telah berlangsung dengan aman dan kondusif.
Polda Jateng telah menerima 14 kasus terkait pelanggaran pemilihan umum (Pemilu). Dari jumlah tersebut, tiga kasus di antaranya telah diperintahkan untuk dihentikan penyidikannya melalui Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) karena kurangnya alat bukti.
"11 kasus sudah dinyatakan rampung (P21) oleh penyidik. Tiga kasus lainnya kita hentikan atau SP 3," kata Wakapolda Jateng Brigjen Pol Achmad Lutfi, Rabu (7/11).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Dia mengungkapkan, jenis pelanggaran yang dilakukan peserta Pemilu maupun simpatisannya cukup beragam. Meski demikian, secara keseluruhan proses Pemilu dari pencoblosan hingga penghitungan surat suara kemarin telah berlangsung dengan aman dan kondusif.
Artikel terkait Pemilu juga bisa dibaca di Liputan6.com
"Mulai dari tingkat kelurahan sampai dibawa ke kecamatan, pada dasarnya semua terkendali. 296 hari pelaksanaan operasi baik dari jajaran TNI dan Polri semua berjalan dengan baik meski ada pemungutan suara ulang di beberapa daerah," jelasnya.
Persiapkan Pilkada Serentak 2020
Lebih lanjut, saat ini juga telah mempersiapkan operasi lanjutan yakni Mantab Praja pemilu kepala daerah/kota di 21 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah pada 2020. Adapun kategori yang masuk dalam pengamanan di beberapa daerah yang dianggap titik Troble spot rawan kejadian seperti Surakarta.
"Untuk pengamanan sendiri yang diamankan pengkondisian situasi dan kondisi hingga ke titik aman, kurang aman atau bahkan rawan. Daerah menonjol kasus menjadi evaluasi dan perhatian kami nantinya," tutup Achmad Lutfi.
(mdk/fik)