Kuras Saldo ATM, Sindikat Penipu Saldo Fiktif Rp1 Miliar Dibekuk
"Mereka mengaku dari Brunei Darussalam. Ngajak ngobrol, lalu pura-pura membahas bisnis mereka," jelas Leo, Selasa (5/11).
Sindikat penipu yang menyamar sebagai pengusaha kelapa sawit akhirnya berhasil diringkus Unit Jatanras Polrestabes Surabaya. Dalam melancarkan modusnya, mereka mengiming-imingi korban untuk kerja sama bisnis. Mereka meminta korban untuk menunjukkan saldo di anjungan tunai mandiri (ATM), lantas menukarnya dengan yang palsu.
Polisi berhasil membekuk empat orang pelaku. Mereka adalah Nasir (56), Rizal (41), Yamin (45) dan Hendri (35). Keempatnya asal Sidrap Sulawesi Selatan.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Dimana lokasi Tugu Pahlawan di Surabaya? Tempat wisata di Surabaya yang populer dan wajib dikunjungi selanjutnya adalah Tugu Pahlawan. Monumen yang dibangun di pusat kota Surabaya ini ditujukan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah gugur. Di bawah taman Tugu Pahlawan ini terdapat museum yang berisi foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata menjelaskan, pelaku sudah mengincar korban sejak dari dalam hotel. Mereka kemudian membuntuti korban ke sebuah penjual buah di kawasan Jalan Sumatera, Surabaya lantas memperkenalkan diri sebagai pengusaha.
"Mereka mengaku dari Brunei Darussalam. Ngajak ngobrol, lalu pura-pura membahas bisnis mereka," jelas Leo, Selasa (5/11).
Korban dari aksi penipuan itu sendiri berinisial ES asal Kotawaringin Tengah. Saat berbincang dengan pelaku, ES terbuai dengan iming-iming kerja sama itu. Maklum saja, gaya berpakaian para pelaku ini begitu necis. Setelah itu, para pelaku mengajak korban ke bilik ATM. "Pelaku menunjukkan saldonya sebesar Rp1 miliar. Padahal itu hanya akal-akalan pelaku saja," tambah Leo.
Saldo sebesar itu hanyalah fiktif. Para pelaku tidak bisa mengambilnya. ATM palsu itu dibeli dari jaringan penipu Jakarta sebesar Rp500.000. "Setelah itu, korban yang diminta untuk menunjukkan saldonya," ungkap alumnus Akpol 1997 tersebut.
Para pelaku kemudian meminta kartu ATM milik ES. Mereka juga mengintip PIN ATM ES. Tanpa disadari oleh ES, seusai menunjukkan saldonya, para pelaku menukar kartu ATM tersebut. Setelah berpisah dengan korban, para pelaku kemudian menuju ke minimarket di kawasan Jalan Raya Gubeng, Surabaya. Di situlah mereka menguras saldo milik ES sebesar Rp60 juta.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, para pelaku dibekuk di kawasan Songgoriti, Malang. "Kami menduga, mereka ini jaringan lintas kota. Ini yang masih akan kami dalami," jelas Sudamiran.
Berdasarkan pengakuan pelaku kepada penyidik, Nasir Cs mengaku baru sekali ini beraksi di Kota Pahlawan. Namun, polisi tidak percaya begitu saja. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada orang lain yang pernah menjadi korban dari sindikat penipuan ini.
Sementara itu, tersangka Nasir mengaku bahwa dirinya hanya bermodal omongan. Dia tidak mempunyai ilmu gendam. Hasil penipuan itu dibagi rata masing-masing orang. "Dapat rata-rata Rp5 juta. Lainnya buat seneng-seneng," bebernya.
Unit Jatanras Polrestabes Surabaya sendiri memang sudah mengincar jaringan penguras saldo ATM. Penyelidikan diawali dari lokasi para pelaku menarik uang milik korban, ES. Yakni di sebuah minimarket kawasan Jalan Raya Gubeng Surabaya.
Dari sana, polisi mengantongi ciri-ciri pelaku yang terekam CCTV ATM. Setelah menyebar, mereka diketahui bersembunyi di kawasan Songgoriti, Malang. Empat pelaku ditangkap. Nasir dan Rizal bertugas menipu dan menguras isi ATM korban. Sedangkan dua pelaku lainnya bertugas mengawasi dan jadi sopir.
Baca juga:
Pembeli dan Notaris Berkomplot Tipu Penjual Rumah di Jaksel
Ngaku Pegawai Kemenko Polhukam, Irwan Tipu Korban Sebut Bisa Berangkatkan Umrah
Mengaku Staf Direksi Pertamina, Kosim Kuras Harta Herlin Rp 49 Juta
Tipu Perusahaan Peminjam Uang Rp 1,5 M, Pria Ini Ditangkap Polisi
Menyamar Jadi Mahasiswi, Barbie Nekat Gadaikan Motor Sewaan
Ini Tips Aman Agar Anda Tidak Tertipu Atas Nama Gojek