Lapor Covid-19: Layanan Kesehatan di Pulau Jawa dalam Kondisi Genting
Menjelang pertengahan November 2020, layanan kesehatan kembali memburuk. Terlebih setelah pelaksanaan Pilkada serentak 2020, libur Natal dan tahun baru 2021.
Lapor Covid-19 mengatakan saat ini layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dalam kondisi genting. Hal ini ditandai dengan rumah sakit tak mampu menampung pasien Covid-19.
"LaporCovid-19 dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) mengeluarkan peringatan bahwa saat ini layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dalam kondisi genting," kata relawan tim BantuWargaLaporCovid19, Tri Maharani melalui keterangan tertulis, Senin (18/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurutnya, tanda-tanda layanan kesehatan di Indonesia berada situasi kritis terjadi pada September 2020. Namun, kondisi layanan kesehatan sempat membaik setelah DKI Jakarta memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat.
Menjelang pertengahan November 2020, layanan kesehatan kembali memburuk. Terlebih setelah pelaksanaan Pilkada serentak 2020, libur Natal dan tahun baru 2021.
"Saat pelaksanaan Pilkada serentak dan libur Nataru, memperburuk ketidakmampuan RS menampung pasien," ujarnya.
Tri menjelaskan, di lapangan Lapor Covid-19 menemukan bahwa sistem rujuk antar fasilitas kesehatan tidak berjalan dengan baik dan sistem informasi kapasitas rumah sakit tidak berfungsi. Banyak warga yang memerlukan penanganan kedaruratan kesehatan akibat terinfeksi Covid-19 namun tidak mengetahui harus ke mana.
"Kondisi ini diperparah dengan permasalahan sistem kesehatan yang belum kunjung diatasi, di antaranya keterbatasan kapasitas tempat tidur, minimnya perlindungan tenaga kesehatan dan tidak tersedianya sistem informasi kesehatan yang diperbarui secara real-time," ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya, pekerjaan rumah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 belum kunjung terlihat nyata. Padahal, 620 tenaga kesehatan telah meninggal akibat terpapar Covid-19 hingga Jumat, 15 Januari Januari 2021.
"Jika tidak segera diatasi, semakin banyak warga meninggal hanya karena otoritas abai dalam memberikan hak atas layanan dan perawatan kesehatan," tandasnya.
Baca juga:
Ditolak 10 Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Meninggal di Taksi
Angka Bunuh Diri di Jepang Naik 16 Persen Saat Gelombang Kedua Covid-19
Ruang ICU Khusus Pasien Covid-19 di Bekasi Penuh
Dua Nakes di Solo Mengeluh Pegal dan Pusing Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Komplotan Pemalsu Surat Bebas Corona di Bandara Soekarno-Hatta Dibekuk
Keterpakaian Tempat Tidur di RSD Covid-19 Wisma Atlet Capai 82,73 Persen