Lolos dari perompak Filipina, ini rute yang dilalui TB Pacific Jaya
Kelompok penyandera menyasar kapal yang keluar jalur pelayaran.
TB Pacific Jaya I milik PT Pelayaran Marindo Pacific, 8 Juli 2106 lalu, tiba selamat di Samarinda, Kalimantan Timur sekitar pukul 22.00 WITA, setelah berlayar dari Filipina, 1 Juli 2016. Mereka melalui rute yang ditentukan Syahbandar, dan sempat mendapatkan pengawalan kapal perang Filipina dan Malaysia.
TB Pacific Jaya I dengan 10 ABK, menarik tongkang Maritim Perkasa bermuatan 7.500 matriks ton batu bara, sebelumnya berangkat hampir bersamaan dengan TB Charles pada 1 Juni 2016 lalu, tujuan ke Filipina.
"Kami lalui alur yang sudah ditetapkan Syahbandar. Kalau keluar rute, tentu implikasinya pada perhitungan BBM. Kita pulang dari sana (Filipina) tentu berkoordinasi dengan KSOP Samarinda, karena mereka yang tentukan alur," kata Fleet Manager PT Pelayaran Marindo Pacific Samarinda, yang juga juru bicara perusahaan, Takbirotul Hamzah, kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jalan Pulau Sebatik, Samarinda, Rabu (13/7) sore.
"Kita wanti-wanti kepada Kapten Salmon (kapten TB Pacific Jaya I), ikuti track pelayaran yang dikeluarkan Syahbandar, tidak lari dari alur yang ditetapkan oleh Syahbandar," ujarnya.
Diterangkan Hamzah, pascainsiden penyanderaan ABK TB Brahma dan TB Henry, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, memanggil semua kapten kapal di Samarinda, memberikan arahan.
"Kapten dan chief di-briefing, bahwa ini loh jalur aman ke Filipina. Tinggal kapten dan ABK lagi, mau melaksanakan atau tidak? Ini jalur-jalur aman harus ikut," ungkap Hamzah.
Dari penjelasan Chief TB Pacific Jaya I, adapun rute yang aman dilalui kru saat pulang kembali ke Indonesia adalah berlayar dari Gracia Port Filipina, lanjut ke Negros Sambuangan, kapal menjauhi pulau-pulau kecil, menjauhi Pulau Bayang Panglima Sugala Bangaoz menghindari Pulau Julu hingga turun masuk ke perairan Malaysia.
"Ya, menghindari pulau-pulau kecil dan menghindari sejauh mungkin Pulau Julu. Jalur berangkat ke Filipina, tentu sama dengan jalur pulang," terang Hamzah.
"Begitu masuk perbatasan Filipina dan Malaysia, TB Pacific Jaya I dikawal Coast Guard dan kapal perang Filipina dan Malaysia. Masuk di perairan Malaysia dan Indonesia, dikawal oleh KRI (Kapal Republik Indonesia)," ungkap Hamzah.
"Saat berangkat, TB Pacific Jaya berisi 90 ton bahan bakar, pulang ke Samarinda sisa 57 ton. Ya, benar berangkat sebelumnya hampir bersamaan dengan TB Charles," pungkasnya.
Diketahui, KSOP Samarinda melansir TB Pacific Jaya I tiba selamat di Samarinda, 8 Juli 2016 lalu, setelah sempat tertahan pascainsiden penyanderaan kru TB Charles. KSOP menginstruksikan agar TB Pacific Jaya I, berkoordinasi dengan Lantamal XIII Tarakan, agar mendapat pengawasan saat berlayar kembali ke Indonesia dan tiba di Samarinda.