Luncurkan aplikasi parkir online, Sandiaga ingin ubah perilaku masyarakat
Semula, nama aplikasi itu adalah Bung Japar (Jasa Parkir), namun akhirnya diubah menjadi LAPAKO atau layanan parkir online. Sandi menyebut aplikasi itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan aplikasi parkir online di Taman Ayodya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Semula, nama aplikasi itu adalah Bung Japar (Jasa Parkir), namun akhirnya diubah menjadi LAPAKO atau layanan parkir online. Sandi menyebut aplikasi itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
"Pertama ingin kita ciptakan lapangan pekerjaan, kemudian ingin ubah perilaku masyarakat mulai tertib dalam perparkiran. Bagaimana kita menggabungkan teknologi dan digital," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/5).
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu warga Pancoran? Sandiaga langsung memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada. "Kita beri bantuan tambahan tiga kolam bioflok dengan diameter 200 cm, 2.250 bibit ikan lele dan pakan ikan hingga panen. Tentu juga kita beri pendampingan dan pelatihan budidaya ikan lele," sambung Sandiaga.
-
Kapan Sandiaga Uno dan Nur Asia menikah? Sandi menikahi Nur pada 28 Juli 1996.
-
Apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
Sandi menambahkan, dalam uji coba aplikasi online itu bisa meningkatkan pendapatan hingga 129 persen dalam satu koridor jalan. Sebab, dengan adanya aplikasi maka tingkat kepatuhan masyarakat juga akan meningkat.
"Dari uji coba naik 129 % menggunakan aplikasi digital. Kita harapkan ini jadi satu sejarah baru dari sistem perparkiran kita," imbuhnya.
Menurut Sandi dengan adanya aplikasi bukan berarti menggusur juru parkir yang ada. Justru akan meningkatkan kelas para juru parkir dari semula manual menjadi digital. Nantinya, Pemprov DKI Jakarta maupun juru parkir akan mendapatkan keuntungan.
"Tidak mengambil periuk nasi tukang parkir, yang ada juru parkir yang selama ini lapangan pekerjaan di sana, tapi justru memberikan lapangan mereka untuk meningkatkan kapasitas mereka, mendapatkan pelatihan, dan mudah-mudahan menjadi wirausaha," katanya.
Sementara itu, Kepala UPT Perparkiran DKI Jakarta, Tiodor Sianturi mengatakan dengan berbagai inovasi yang dilakukan pendapatan parkir terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2016 lalu, pendapatan parkir mencapai Rp 52 miliar kemudian pada 2017 naik hingga 103 persen mencapai 107 persen.
"Dengan adanya aplikasi ini kami harapkan bisa meningkat jadi 129 persen," ujarnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Lahan parkir di RSUD ini disegel karena tak bayar pajak 3 tahun
Driver sering parkir sembarangan, 3 perusahaan ojek online disurati polisi
Pemkot Solo pasang sembilan mesin parkir elektronik di dua lokasi
Trotoar selebar 7 meter di Jatinegara berubah jadi parkir liar dan PKL
Juru parkir liar depan Transmart dan Plaza Andalas Padang setor ke preman
Kenakan tarif sepihak, 10 juru parkir divonis denda PN Kota Yogyakarta