Mabes Polri Kirim 6 Anjing Pelacak Bantu Pencarian Korban Bencana di Flores Timur
Sebanyak enam ekor anjing pelacak dikerahkan dari Mabes Polri, Jakarta, menuju ke sejumlah daerah terdampak bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membantu proses pencarian jasad korban tewas.
Sebanyak enam ekor anjing pelacak dikerahkan dari Mabes Polri, Jakarta, menuju ke sejumlah daerah terdampak bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membantu proses pencarian jasad korban tewas.
"Bantuan K9 (anjing pelacak) ini dari Baharkam Mabes Polri. Saat ini baru saja tiba di Pelabuhan Terung," kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, di Adonara Timur, Kamis (8/4), seperti dikutip Antara.
-
Di mana Benteng Klingker Fort Banjoenjapa berada? Benteng ini berada di tengah belantara hutan Pulau Nusakambangan.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Benteng Klingker Fort Banjoenjapa itu apa? Benteng ini disebut Fort Banjoenjapa yang artinya “Jamur yang melingkar” memiliki keindahan arsitektur dengan gaya militer Prancis. Benteng ini memiliki tiga lantai, dengan kondisi lantai tiga sudah hancur.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
Rishian mengatakan anjing pelacak selanjutnya dikerahkan menuju dua wilayah di Provinsi NTT, tiga ekor menuju Kecamatan Adonara Timur di Kabupaten Flores Timur dan tiga ekor ke Kebupaten Lembata.
Rishian mengatakan anjing pelacak yang dikerahkan berasal dari SAR Cadaver dengan kemampuan khusus mengendus keberadaan mayat.
"Polri juga mengerahkan dua pawang dari kelompok Polwan yang bertugas mendampingi masing-masing tiga ekor anjing," katanya.
Seluruh anjing pelacak didatangkan dari Mabes Polri menggunakan armada perjalanan laut dan udara.
"Pengirimannya berbarengan dengan dua kapal logistik. Ada yang dikirim via kapal Polair dan ada juga yang lewat helikopter," katanya.
Rishian berharap, korban tewas yang masih hilang hingga sekarang dapat segera teridentifikasi jasadnya setelah pencarian diintensifkan lewat bantuan anjing pelacak.
Sementara itu, data yang dihimpun ANTARA melalui Posko Media Center Mapolsek Adonara Timur hingga Rabu (7/8) malam dilaporkan 55 jenazah di Kecamatan Ile Boleng telah ditemukan. Sebanyak satu orang lainnya masih pencarian.
Sedangkan di Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang Kota, Kecamatan Adonara Timur sebanyak 12 jenazah sudah ditemukan, dua lainnya masih hilang.
Di Desa Oyong Barang, Kecamatan Wotan Ulumado baru satu jenazah yang ditemukan dan dua lainnya hilang.
Baca juga:
Mensos Ajak Semua Elemen Bangsa Bantu Ringankan Beban Korban Bencana NTB & NTT
Siklon Seroja Menjauh, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah
Cegah Penularan Covid-19, BNPB Tak Bangun Huntara di Pengungsian Bencana NTT
Pencarian 61 Warga yang Hilang di NTT Terhambat Cuaca Buruk
BNPB: 138 Warga Meninggal Dunia akibat Bencana di NTT
1.992 Rumah Rusak akibat Bencana di NTT, 87 Fasilitas Umum Terdampak