Mahasiswa asal Belanda, Inggris & Prancis jadi guru dadakan di Bali
Proses pembelajaran diberikan dengan sambil bermain ini disambut gembira sejumlah siswa.
Daerah terpencil di wilayah pelosok desa Kintamani, Bangli, Bali jadi perhatian khusus bagi sejumlah mahasiswi asing. Mereka mendatangi desa yang penduduknya merupakan warga asli Bali ini untuk menjadi guru pengajar sekolah dasar.
Sebagian besar mahasiswi ini berasal dari Negara seperti Belanda, Inggris dan Prancis. Mereka menjadi guru dadakan ke sejumlah sekolah di Desa Trunyan Kintamani. Adapun maksud dan tujuan para mahasiswa yang tergabung dalam yayasan 'My Love' itu untuk memberikan pembelajaran di SD 2 Puseh dan Bunut di desa Trunyan.
Proses pembelajaran diberikan dengan sambil bermain ini disambut gembira sejumlah siswa. Maklum, desa yang terpencil ini jarang tersentuh mahasiswa KKN dan tenaga guru pengabdian.
Seperti yang terlihat di SDN 2 Terunyan, anak-anak dari kelas 4,5 dan 6 tampak serius mengikuti pembelajaran bahasa inggris. Mereka dengan penuh riang mengikuti arahan mahasiswi asing yang dipandu penerjemah.
Kepala Sekolah SDN 2 Terunyan Wayan Suka Sail mengaku, kedatangan mahasiswa 'My Home' itu ke sekolahnya tidak lepas dari jalinan kerjasama yang lakoni pihak Desa Terunyan, guna meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris. Ini sekaligus menunjukkan kunjungan wisatawan asing ke daerahnya untuk melihat budaya di daerah ini makin meningkat. Terutama budaya pemakaman jenazah yang tidak dikubur maupun di bakar, hanya dengan meletakkan di atas tanah dan ditutupi pembatas rusuk bambu.
"Di sekolah kami memang bahasa inggris diajarkan ke siswa. Namun dengan berinteraksi langsung dengan mahasiswa asing seperti ini tentu akan mempercepat penguasaan anak-anak terhadap Bahasa Inggris," kata Wayan Suka, Senin (30/5).
Sementara Perbekel Desa Terunyan, Wayan Arjana saat dikonfirmasi terpisah, mengatakan sejak beberapa bulan terakhir memang ada puluhan mahasiswa 'My Home' di Desa Terunyan guna memberikan pelajaran Bahasa Inggris. Mereka diterjunkan di SD Bunut dan SDN 2 Puseh.
Untuk di SD Bunut, kata dia, telah berakhir sejak tiga minggu lalu. Sementara di SDN 2 Puseh baru berjalan. "Desa Terunyan menjalin kerjasama dengan sebuah lembaga di Surabaya yakni UK. PETRA. Nah, melalui merekalah, mahasiswa ini diterjunkan ke Desa Terunyan," ungkapnya.
-
Bagaimana cara pemkab Banyuwangi mendukung difabel dalam mendapatkan pendidikan? Di bidang pendidikan, kata dia, pemkab menggulirkan program Agage Pintar yang mewajibkan sekolah menerima pendaftaran anak berkebutuhan khusus (ABK) hingga beasiswa Banyuwangi Cerdas bagi siswa difabel yang berprestasi.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Kapan Festival Band Pelajar di Banyuwangi diselenggarakan? Dilaksanakan selama dua hari, di Taman Blambangan, 24-25 Agustus, ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
-
Apa yang diterima oleh 460 guru dan nakes di Banyuwangi? Bupati Ipuk Fiestiandani menyerahkan SK penetapan Jabatan Fungsional kepada 460 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi.
-
Bagaimana cara mahasiswa Banyuwangi membantu menjaga kondusivitas pemilu? "Mahasiswa adalah pionir dan gatekeeper informasi. Pilah dan pilih, saring dan silang supaya informasi yang diterima teman kalian adalah yang terbaik," tuturnya.
-
Apa yang menjadi salah satu program yang digulirkan di Banyuwangi untuk menekan angka anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
Baca juga:
Cerita Arumi Bachsin kagumi kreativitas anak-anak usia dini
Uskup Jerman sebut Islam harus diajarkan di tiap sekolah
Empat bocah ini gegerkan dunia, punya gelar akademis luar biasa
Paranoid paham komunis tumbuh membatasi dunia pendidikan
Warnet dan gim daring bakal diminta tutup saat maghrib
Meresahkan, begini 4 cara canggih siswa menyontek saat ujian!